Pluto dipotret oleh wahana antariksa New Horizons. Kredit: NASA/SwRI/JHUAPL |
Kala itu, wahana antariksa New Horizons berada pada jarak 12.500 kilometer (jarak terdekatnya) dengan Pluto pada 18:49 WIB, Selasa 14 Juli 2015. Sebuah pencapaian luar biasa untuk NASA dan umat manusia.
Penemuan besar ditemukan dari misi New Horizons, yakni tentang salah satu pertanyaan yang paling dasar tentang Pluto: Seberapa besarkah Pluto itu?
Pengukuran oleh New Horizons saat terbang lintas Pluto setahun yang lalu tersebut telah mengonfirmasi bahwa Pluto adalah objek semesta terbesar di wilayah yang luas di luar orbit Neptunus yang dikenal sebagai Sabuk Kuiper.
Pluto memiliki diameter 2.370 kilometer, tidak ada objek langit yang lebih besar dari diameter Pluto tersebut di Sabuk Kuiper. Informasi ini dinyatakan oleh peneliti utama New Horizons, Alan Stern dari Southwest Research Institute di Boulder, Colorado, saat briefing media di pusat kontrol New Horizons di Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory (APL) di Laurel, Maryland.
"Dengan terbang lintas Pluto yang sukses, kami merayakan awal dari zaman keemasan eksplorasi planet," kata John Grunsfeld, administrator asosiasi untuk NASA Direktorat Misi Sains di Washington, seperti InfoAstronomy.org lansir dari Space.com. "Era baru eksplorasi tata surya baru saja dimulai. Misi NASA akan mengungkap misteri Mars, Jupiter, Europa (satelit alami Jupiter) dan eksoplanet di tahun-tahun mendatang."
Pluto menjadi objek Sabuk Kuiper pertama yang dikunjungi oleh misi dari Bumi. New Horizons akan melanjutkan petualangan yang lebih dalam menuju Sabuk Kuiper, di mana Sabuk Kuiper ini merupakan "pabrik" pembentukan komet di Tata Surya kita.
"Mengikuti jejak misi eksplorasi planet seperti Mariner, Pioneer dan Voyager, New Horizons telah memenangkan space race di Pluto," kata Alan Stern. New Horizons mengumpulkan begitu banyak data tentang Pluto dan butuh waktu 16 bulan untuk mengirim semua data tersebut kembali ke Bumi.
"Data dari New Horizons dapat membantu kita untuk memahami lebih baik bagaimana sistem Tata Surya kita terbentuk," kata Prof. Stephen Hawking dalam pesan video. "Kita mengeksplorasi karena kita adalah manusia, dan kita ingin tahu. Saya berharap bahwa Pluto akan membantu kita dalam keingintahuan itu."
Sekali lagi, selamat untuk NASA!