Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Peristiwa Hujan Meteor Capricornid Mencapai Puncaknya Malam Ini

Sebuah peristiwa hujan meteor minor—hujan meteor dengan intensitas rendah—bernama Capricornid akan mencapai puncaknya pada tengah malam tanggal 15 Juli 2016. Bisakah diamati di Indonesia?
Hujan meteor. Kredit: NASA/Wikimedia Commons
Info Astronomy - Sebuah peristiwa hujan meteor minor—hujan meteor dengan intensitas rendah—bernama Capricornid akan mencapai puncaknya pada tengah malam tanggal 16 Juli 2016. Bisakah diamati di Indonesia?

Hujan meteor ini dinamakan hujan meteor Capricornid (atau Alpha Capricornid) karena memiliki titik radian—titik seolah munculnya di langit—di rasi bintang Capricorn. Hujan meteor ini akan berintensitas 5 sampai 10 meteor per jam (ZHR) di langit yang benar-benar gelap dan bebas polusi. Lain cerita jika mengamati di lokasi yang langitnya sudah tercemar polusi udara maupun polusi cahaya.

Beberapa meteor sebenarnya sudah dapat diamati sejak awal Juli hingga awal Agustus tiap tahunnya. Namun baru mencapai puncaknya pada 16 Juli mulai tengah malam hingga menjelang Subuh.

Hujan meteor Capricornid berasal dari puing-puing (debris) komet 169P/NEAT. Orbit Bumi melintasi jalur lintasan komet ini nanti malam (16/7) sehingga puing-puingnya masuk ke atmosfer Bumi dan terbakar menjadi meteor.

Namun tenang saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari peristiwa ini. Sebab, debris yang masuk ke atmosfer ukurannya kecil sehingga akan habis terbakar sebelum mencium permukaan Bumi. Karena debrisnya ada banyak, maka akan seolah terlihat bagai hujan meteor.

Cara mengamatinya hanyalah siapkan kursi santai lalu menatap langit dan tunggulah meteor melintas yang bakal membuat Anda kagum. Tidak perlu menggunakan alat bantu seperti teleskop, karena justru mengamati hujan meteor pakai teleskop hanya akan mengganggu saja dan mempersempit pandangan Anda.

Hujan meteor Capricornid ini bisa diamati di seluruh Indonesia. Syarat mutlaknya, langit harus dalam keadaan cerah tak berawan. Jangan lupa untuk gunakan jaket agar tidak kedinginan di malam hari. Selamat mengamati!

Fakta Menarik
Sebagian besar debris komet 169P/NEAT tidak akan berada di orbit Bumi sampai abad ke-24. Dengan begitu hujan meteor Capricornid diprediksi menjadi badai meteor tahunan terbesar di tahun 2220 hingga 2420, di era anak cucu kita.
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.