Planet Saturnus. Kredit: Evan IA, Agus TPJ, M Yusuf, Observatorium Bosscha |
Dalam pandangan mata telanjang, Saturnus terlihat bagai bintang yang bersinar dengan cahaya stabil (tidak berkelap-kelip) dengan warna kuning keemasan. Punya teleskop atau sekadar ingin melihat Saturnus dengan mata? Simak ulasan di bawah ini.
Pada pertengahan Juni ini, Saturnus akan terlihat di Timur saat Matahari baru saja terbenam. Ia bakal berada di dekat rasi bintang Scorpius, bersebelahan dengan bintang paling terang di rasi bintang tersebut, Antares. Perhatikan peta langit di bawah ini:
Letak Saturnus sepanjang Juni 2016 di langit Timur pukul 18:30 waktu setempat. Kredit: InfoAstronomy.org/Stellarium |
Saturnus akan mencapai magnitudo semu sekitar +0,1 sehingga memudahkan Anda menemuinya di langit saat senja hingga tengah malam. Pada tanggal 19 Juni 2016 mendatang, Anda juga bisa memanfaatkan Bulan untuk menemukan Saturnus.
Sebab pada tanggal 19 Juni 2016, Bulan dan Saturnus akan berkonjungsi atau terlihat bersebelahan di langit Bumi, mereka hanya akan terpisah sekitar 3°13' satu sama lain malam itu. Dengan demikian, jika Anda bisa melihat Bulan, Anda juga akan melihat Saturnus berada di dekatnya.
Dari Indonesia, Saturnus dan Bulan pada 19 Juni 2016 akan terlihat beberapa menit setelah Matahari terbenam, yakni sekitar pukul 17:59 waktu setempat daerah Anda. Saat itu, kedua benda langit ini akan berada pada ketinggian 19° di atas ufuk Timur daerah Anda.
Mereka berdua kemudian akan mencapai titik tertinggi di langit pada pukul 22:41 waktu setempat, yakni 75° di atas horizon Selatan daerah Anda. Saturnus dan Bulan kemudian akan terbenam pada ketinggian 8° di atas horizon Barat daerah Anda sekitar pukul 04:20 waktu setempat.
Selamat berburu Saturnus!