Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Planet Mars Memiliki Badai Debu Raksasa Musiman

Atmosfer Mars mungkin tipis, tapi iklimnya cukup kompleks. Wahana antariksa Mars Orbiter milik NASA telah mengungkapkan adanya pola tiga badai raksasa musiman yang terjadi saling bergantian sepanjang tahun di Planet Merah ketika musim semi dan musim panas di belahan Selatannya.
Ilustrasi. Kredit: NASA/JPL-Caltech
Info Astronomy - Atmosfer Mars mungkin tipis, tapi iklimnya cukup kompleks. Wahana antariksa Mars Orbiter milik NASA telah mengungkapkan adanya pola tiga badai raksasa musiman yang terjadi saling bergantian sepanjang tahun di Planet Merah ketika musim semi dan musim panas di belahan Selatannya.

"Menyadari adanya pola badai debu raksasa di Mars merupakan langkah menuju pemahaman sifat atmosfer mendasar planet tetangga kita agar dapat mengantisipasi kecelakaan apabila nantinya manusia mendarat di sana," kata David Kass dari NASA Jet Propulsion Laboratory, dan penulis utama studi tersebut.

Di Mars, debu sangat berkorelasi dengan suhu atmosfer. Debu menyerap sinar Matahari lebih dari udara bersih, sehingga debu-debu di sana akan sangat panas. Perbedaan suhu ini bisa mencapai lebih dari 35°C. Pemanasan menghasilkan adanya badai debu raksasa bak yang digambarkan pada film "The Martian" (2015).

Temuan ini telah dilaporkan dalam sebuah makalah ilmiah di jurnal Geophysical Research Letters. NASA telah memantau suhu atmosfer di Mars sejak tahun 1997, dan badai ini telah muncul secara teratur selama enam tahun Mars baru-baru ini (yang sekitar dua kali lebih lama dari satu tahun Bumi).

Sebagian besar badai debu di Mars sangat terlokalisasi. Sekali terjadi badai debu raksasa di Planet Merah, badai tersebut dapat menutupi sepertiga dari planet ini, dan bahkan bisa juga menyelimuti seluruh planet jika badainya benar-benar mematikan.

Namun begitu, badai di Mars tidak benar-benar sedramatis pada film "The Martian", badai tidak bergerak secepat yang digambarkan film fiksi ilmiah tersebut, tetapi tetap saja badai debu ini masih dapat menyebabkan kerusakan pada wahana antariksa dan robot yang telah dikirim ke Planet Merah, dan mungkin membahayakan manusia yang nantinya mendarat di sana.
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.