Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Mengenal SOFIA, Observatorium Terbang Milik NASA dan Jerman

Stratospheric Observatory for Infrared Astronomy atau SOFIA adalah sebuah observatorium terbang yang berada dalam sebuah pesawat Boeing 747SP. SOFIA merupakan proyek bersama antaar NASA dan Deutsches Zentrum für Luft- und Raumfahrt e.V. (DLR), sebuah lembaga antariksa Jerman.
Observatorium terbang SOFIA. Kredit: NASA
Info Astronomy - Stratospheric Observatory for Infrared Astronomy atau SOFIA adalah sebuah observatorium terbang yang berada dalam sebuah pesawat Boeing 747SP. SOFIA merupakan proyek bersama antaar NASA dan Deutsches Zentrum für Luft- und Raumfahrt e.V. (DLR), sebuah lembaga antariksa Jerman.

Observatorium terbang SOFIA ini sukses melihat cahaya pertama dari luar angkasa pada tanggal 26 Mei 2010. SOFIA sendiri sebenarnya adalah penerus Kuiper Airborne Observatory.

Pesawat berbadan besar Boeing 747SP yang mengangkut SOFIA telah dimodifikasi, pesawat tersebut memiliki sebuah pintu besar dengan lebar 3 meter di badan belakang sebelah kiri pesawat yang dapat dibuka dalam penerbangan di ketinggian 41.000 kaki.

SOFIA awalnya menggunakan teleskop reflektor dengan diameter 2,5 meter, namun kini telah diperbarui sehingga memiliki cermin utama yang diameter 2,7 meter. Sistem optiknya menggunakan desain teleskop Cassegrain reflektor dengan cermin parabola primer dan cermin hiperbolik sekunder.

DLR bertanggung jawab untuk seluruh perakitan teleskop dan desain bersama dengan dua dari sembilan instrumen ilmiah yang digunakan dengan teleskop, sementara NASA bertanggung jawab untuk pesawat. Pembuatan teleskop ini disubkontrakkan ke industri Eropa. Teleskop SOFIA merupakan buatan Jerman; cermin primer dibuat oleh Schott AG di Mainz.

Keunggulan dari observatorium terbang SOFIA ini memungkinkan para ilmuwan untuk berada di atas hampir seluruh uap air di atmosfer Bumi, yang mana uap air tersebut sering menghalangi beberapa panjang gelombang inframerah yang dipancarkan benda-benda luar angkasa. Dengan SOFIA, 85% dari seluruh panjang gelombang inframerah dapat tersedia.

Observatorium di dalam pesawat terbang ini juga dapat melakukan perjalanan ke hampir setiap titik di permukaan Bumi, yang memungkinkan pengamatan dapat dilakukan di mana saja, baik dari belahan Bumi utara maupun selatan.

SOFIA akan diterbangkan tiga hingga empat kali seminggu. SOFIA juga dijadwalkan akan beroperasi hingga 20 tahun ke depan. Observatorium SOFIA sendiri berbasis di Armstrong Research Center NASA di Bandara Regional Palmdale, California, AS. Sedangkan pusat sains SOFIA berada di Ames Research Center, Mountain View, California, AS.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.