Ilustrasi. Kredit: ESA |
Jika para ilmuwan bisa mempelajari misteri gelombang gravitasi dari luar angkasa dengan LISA Pathfinder, tentu akan membantu mereka memahami bagaimana terbentuknya lubang hitam dan benda-benda lain yang mendistorsi ruang waktu.
Wahana antariksa LISA Pathfinder akan membantu para ilmuwan untuk meneliti gelombang gravitasi di luar angkasa secara rinci dan akurat. Kendati demikian, LISA Pathfinder disebut tidak akan benar-benar menggali informasi tentang keberadaan gelombang gravitasi. Sebaliknya, misi ini diharapkan dapat menjadi perintis teknologi yang digunakan ilmuwan untuk menemukan riak-riak di ruang dan waktu.
Untuk itu, dua kubus emas-platinum dalam LISA Pathfinder akan dilepas secara bebas. Dengan kondisi demikian, kedua kubus tersebut akan terisolasi dari semua gaya yang ada di luar kecuali gaya gravitasi. Lalu, posisi kedua kubus tersebut akan diawasi dengan laser yang sangat presisi. Tujuannya untuk mengukur gerakan alami dari jatuhnya kubus tersebut, tanpa pengaruh dari gaya eksternal dan gerakan.
Gelombang gravitasi sendiri merupakan akibat dari teori relativitas umum yang digagas Albert Einstein pada 1916. Einstein menuturkan bahwa gelombang gravitasi memenuhi seluruh alam semesta.
Dalam relativitas umum, gravitasi dijelaskan dalam bentuk lengkungan ruang-waktu. Lalu, benda-benda angkasa menekuk dalam ruang dan waktu. Kelengkungan inilah yang kemudian dapat menjelaskan cara bagaimana sebuah benda langit bergerak. Pengaruh ruang dan waktu itulah yang disebut sebagai gravitasi.
Gelombang gravitasi sebenarnya sudah berhasil dideteksi untuk pertama kali. Pada awal tahun 2016, beberapa pendeteksi gelombang gravitasi sudah beroperasi. Salah satu di antaranya adalah Advanced LIGO yang beroperasi bulan September 2015. Pada Februari 2016, tim Advanced LIGO mengumumkan bahwa mereka telah mendeteksi gelombang gravitasi dari proses menyatunya dua lubang hitam.
Sementara pada 7 Juni 2016 mendatang, ESA bakal rilis penelitian pertama dari LISA Pathfinder, yang mungkin juga ada hubungannya dengan gelombang gravitasi ini. Stay tuned!