Bumi dan Bulan. Kredit: Derek Owens |
Asteroid yang bernama 2016 HO3 ini ditemukan pada tanggal 27 April 2016, oleh teleskop survei asteroid Pan-STARRS 1 di Haleakala, Hawaii, AS. Ukuran dari asteroid ini belum dapat dikonfirmasi, tapi diperkirakan memiliki ukuran antara 40 hingga 100 meter.
"Asteroid 2016 HO3 mengikuti gerak planet kita, namun berada pada jarak yang sangat jauh, kami menyebutnya sebagai satelit kuasi Bumi," kata Paul Chodas, manajer Pusat Studi Objek Dekat Bumi (Near-Earth Object/NEO) di Jet Propulsion Laboratory, California, AS.
Jalur orbit asteroid 2016 HO3 yang mengikuti gerak Bumi dalam mengelilingi Matahari. Kredit: NASA/JPL-Caltech |
"Efek yang sama juga mencegah asteroid mendekati Bumi pada jarak lebih dekat dari 38 kali jarak Bumi-Bulan. Akibatnya, asteroid kecil ini terjebak dalam orbit yang tidak biasa dalam mengorbit Bumi," tambah Chodas.
2016 HO3 adalah salah satu dari objek antariksa berbatu yang berada di dekat Bumi tetapi tidak pernah sepenuhnya ditangkap oleh gravitasi Bumi. Orbit objek-objek ini sangat tidak stabil dan mereka biasanya malah tidak mengorbit apapun alias berkelana bebas di alam semesta.