Astronot Inggris, Tim Peake saat sedang space walk di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Kredit: NASA |
Setelah referendum di kedaulatan lokal Britania Raya, selanjutnya adalah menjalankan pakta Lisbon terkait keanggotaan Uni Eropa. Pakta Lisbon ini nantinya akan membuat Britania Raya melakukan pemberitahuan kepada Uni Eropa terkait niatan mereka untuk memisahkan diri. Selanjutnya, dewan Eropa akan melakukan voting. Upaya pemisahan akan tercapai andai 72% dari negara-negara di Eropa menyetujui Britania Raya keluar dari keanggotaan Uni Eropa.
Pengaruhnya Terhadap Program Luar Angkasa
Para pejabat Inggris dan Uni Eropa telah mengatakan akan mengambil waktu untuk memperbaiki jadwal yang tepat untuk pemisahan antara Britania Raya dan Uni Eropa. Namun, berikut adalah beberapa masalah yang dihadapi oleh program luar angkasa Inggris dan Eropa setelah referendum:
Pertama, lebih dari tiga perempat pengeluaran dana luar angkasa Inggris dikirim ke 22 negara yang tergabung dalam European Space Agency (ESA), yang bukan merupakan organisasi milik Uni Eropa. Direktur ESA, Jenderal Johann-Dietrich Woerner mengatakan program luar angkasa ESA tidak akan terpengaruh atau memiliki dampak besar dari Brexit.
ESA bukanlah organisasi milik Uni Eropa. Buktinya, Norwegia, Swiss dan Kanada yang bukan anggota Uni Eropa dapat bergabung dengan ESA sebagai negara asosiasi. Jadi, dengan Brexit, program luar angkasa Eropa pada ESA akan tetap berjalan normal.
Apakah Inggris Akan Keluar dari ESA?
Keluarnya Inggris dari Uni Eropa tidak akan mempengaruhi keterlibatan negara tersebut dengan ESA. ESA dan Uni Eropa adalah dua entitas yang terpisah dengan tujuan yang berbeda seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya di atas. Tidak ada persyaratan bagi anggota ESA untuk menjadi bagian dari Uni Eropa.
Secara formal, tidak ada yang harus diubah terkait dengan keanggotaan Inggris dalam ESA karena kasus Brexit. Inggris akan tetap menjadi anggota ESA. Sulit untuk membayangkan jika Inggris ditendang keluar dari ESA setelah mereka merayakan kepulangan astronot pertama dari negerinya sendiri yang telah berhasil menyelesaikan misi 6 bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Total kontribusi Inggris untuk pendanaan ESA sebenarnya cukup rendah, yakni hanya 8,7% dari total pendapatan Inggris. Bandingkan dengan Jerman yang 23,3% dan Prancis yang 22,6%.