Bima Sakti dipotret dari dalam pesawat yang sedang terbang. Kredit: Alessandro Merga |
Hasil jepretan yang mengesankan di atas artikel ini dipotret pada pada 7 Juni tahun lalu selama penerbangan transatlantik dari New York ke London. Bima Sakti ini dipotret Merga ketika pesawat terbang yang ia tumpangi berada di atas hamparan luas perairan yang kita sebut Samudra Atlantik.
Di satu sisi, ini tampak seperti tempat yang paling logis untuk mengambil foto Bima Sakti: Anda berada pada ketinggian sekitar 36.000 kaki di udara dan praktis tidak ada polusi cahaya. Tapi bagaimana memotret Bima Sakti, yang notabene merupakan slowspeed pada kamera di dalam pesawat yang terbang pada kecepatan sekitar 600 mph?
Seperti dilansir dari PetaPixel.com, Merga memotretnya dengan eksposur kamera sesingkat mungkin, tapi dengan cahaya yang cukup, ia menggunakan kamera Canon 450D 28mm dengan pengaturan f/1.8, ISO 1600 dan mengambil 93 eksposur berbeda sepanjang penerbangan masing-masing selama 30 detik. Masing-masing dari hasil jepretannya lalu digabungkan.
Untuk mendapatkan stabilitas yang bagus, Merga menempatkan Gorillapod di antara sandaran tangan dan badan pesawat, ia juga menutupi kameranya dengan selimut untuk memblokir semua refleksi cahaya yang bisa muncul pada kaca.
Tidak ada yang bisa menyangkal hasil jepretan Merga adalah sebuah masterpiece, mengingat situasi di dalam pesawat terbang yang cukup menantang.