 |
| Supernova 2013ej di galaksi M74. Kredit: Ian Sharp |
Supernova 2013ej atau SN 2013ej ini meledak dengan energi setara dengan ledakan dari 100 juta Matahari dan melontarkan material ledakan dengan kecepatan hingga 10.000 kilometer per detik. Diperkirakan, bintang yang runtuh intinya sehingga menjadi supernova ini awalnya memilki ukuran 250 kali lebih lebar dari Matahari dan 15 kali lebih berat massanya dari Matahari.
Dalam sebuah makalah penelitian yang baru, yang diterbitkan dalam The Astrophysical Journal, peneliti mampu mempelajari objek yang sangat menarik ini selama lebih dari 450 hari setelah penemuannya, yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan wawasan yang luar biasa tentang bagaimana fenomena ini berkembang dari waktu ke waktu.
"Ada begitu banyak karakteristik ledakan bintang yang kita pelajari," kata penulis utama studi, Govinda Dhungana dari Southern Methodist University di Dallas, AS mengatakan dalam sebuah pernyataan. "Ini adalah bintang yang sangat besar, pembakaran bahan bakarnya luar biasa. Ketika akhirnya mencapai titik inti yang tidak bisa mendukung tarikan gravitasinya sendiri, secara tiba-tiba bintang ini runtuh dan kemudian meledak hebat."
Setelah bintang kehabisan hidrogen di intinya, sebuah bintang tersebut akan semakin membakar unsur yang lebih berat sampai massa bintang itu sendiri tidak seimbang lagi dan runtuh ke dalam gravitasinya sendiri. Keruntuhan gravitasi dari inti cukup kuat untuk menyatukan unsur bersama-sama, melepaskan begitu banyak energi dalam ledakan supernova.
Supernova 2013ej ditemukan berada di galaksi M74 pada 25 Juli 2013 oleh Zheng Kim dari Lick Observatory Supernova Search (LOSS). SN 2013ej terletak pada 92" timur dan 135" selatan dari pusat galaksi M74. Jenis supernova ini telah ditetapkan sebagai jenis supernova tipe II dari spektrum dan supernova tipe IIP dari kurva cahaya (lightcurve).