Komet 67P. Kredit: ESA |
Wahana antariksa Rosetta telah mengorbit komet ini sejak Agustus 2014. Para ilmuwan mengatakan penemuan ini merupakan sebuah deteksi glisin yang paling akurat pada komet 67P, serta dapat memberikan bukti lebih lanjut yang mendukung teori bahwa asal-muasal kehidupan di Bumi berasal dari luar angkasa.
Sekadar informasi, glisin adalah asam amino yang paling sederhana dan salah satu molekul yang dibutuhkan untuk membuat protein, sedangkan fosfor adalah komponen kunci dari membran DNA dan sel.
Dalam situs web resminya, ESA menyatakan, "Para ilmuwan telah lama memperdebatkan kemungkinan penting bahwa air dan molekul organik dibawa oleh asteroid dan komet ke Bumi di awal pembentukannya, asteroid dan komet merupakan asal-muasal terciptanya kehidupan di Bumi."
"Ini adalah deteksi pertama glisin pada komet," kata Kathrin Altwegg, peneliti utama dari instrumen Rosina yang membuat pengukuran, dan penulis utama dari makalah yang diterbitkan di jurnal Science Advance pada 27 Mei. "Pada saat yang sama, kami juga terdeteksi molekul organik tertentu lainnya yang sepertinya merupakan pembentuk glisin."
Sebelumnya pencarian untuk glisin pada sebuah komet dilakukan dengan meneliti komet Hale-Bopp dan komet C/1996 B2 (Hyakutake), namun tidak menemui hasil. Setelah itu, glisin terdeteksi dalam sampel dari misi Stardust, yang terbang melalui ekor komet Wild 2 pada tahun 2004, dan membawa debu komet tersebut kembali ke Bumi. Para ilmuwan juga telah mendeteksi fosfor dalam komet Halley.
Unsur kehidupan akan selalu ada di alam semesta. Meteorit yang membawa asam amino dan gula juga pernah terdeteksi di awan antarbintang. Dan beberapa molekul penting untuk DNA dan RNA, seperti ribosa, telah dideteksi dengan butir es yang terkena radiasi ultraviolet dari bintang muda. Kita sepertinya tidak sendirian.