Saran pencarian

Galaksi Biru Ini Mungkin Menyimpan Petunjuk Asal-usul Alam Semesta

Mencari petunjuk tentang alam semesta awal seringkali seperti pepatah mencari jarum di tumpukan jerami. Tapi baru-baru ini, para astronom menemukan sebuah galaksi biru yang mungkin menyimpan petunjuk baru ke masa lalu.
Galaksi Leoncino yang tidak berubah selama lebih dari 13 miliar tahun. Kredit: NASA
Info Astronomy - Mencari petunjuk tentang alam semesta awal seringkali seperti pepatah mencari jarum di tumpukan jerami. Tapi baru-baru ini, para astronom menemukan sebuah galaksi biru yang mungkin menyimpan petunjuk baru ke masa lalu.

Galaksi tersebut bernama AGC 198.691, sebuah galaksi biru kecil yang terletak 30 juta tahun cahaya di konstelasi Leo Minor. Galaksi ini diketahui memiliki unsur-unsur berat--yang disebut sebagai logam dalam astronomi--yang sangat rendah daripada galaksi-galaksi lain yang pernah dikehaui. Hal ini menunjukkan bahwa material galaksi tidak banyak berubah sejak Big Bang. Sebuah makalah yang menjelaskan penemuan ini telah diterbitkan dalam Astrophysical Journal.

"Menemukan galaksi dengan logam yang rendah adalah sesuatu yang sangat menarik karena dapat membantu memberikan kontribusi untuk tes kuantitatif dari Big Bang," kata Profesor John J. Salzer, dari Universitas Indiana dan penulis utama makalah penelitian ini. "Hanya ada sedikit cara untuk mengeksplorasi kondisi pada saat kelahiran alam semesta, dan galaksi rendah logam adalah yang paling menjanjikan."

Logam yang dimaksud adalah seperti karbon, oksigen, dan sebagainya yang diproduksi oleh bintang-bintang dan menyebar ke seluruh ruang antarbintang oleh supernova. AGC 198.691 diketahui memiliki hanya 1,3 persen logam dibandingkan dengan logam yang ada pada Matahari, sebuah tanda bahwa pembentukan bintang di galaksi ini sangat rendah.

Tanpa banyak "terkontaminasi," komposisi galaksi, yang telah dijuluki sebagai galaksi Leoncino (bahasa Italia untuk "singa kecil"), dapat digunakan untuk membandingkan apakah kelimpahan hidrogen primordial yang sudah diprediksi sebelumnya dan helium cocok dengan pengamatan.

Keunikan Leoncino ini tidak berhenti pada logam yang rendah, galaksi Leoncino juga merupakan galaksi kerdil, yang hanya memiliki lebar sekitar 1.000 tahun cahaya dan berisi beberapa juta bintang saja. Dibandingkan dengan galaksi Bima Sakti, galaksi kita 100 kali lebih lebar dan berisi antara 200 hingga 400 miliar bintang.

"Kami ingin terus mengeksplorasi galaksi misterius ini," tambah Salzer. "Galaksi dengan unsur logam yang rendah sangat langka di alam semesta, jadi kami ingin belajar segalanya dan sebanyak-banyaknya yang kami bisa."

Tim astronom ini akan melakukan pengamatan lanjutan dengan beberapa instrumen, termasuk Teleskop Antariksa Hubble. Penelitian yang lebih baik dari galaksi ini nantinya akan membuat astronom memahami dasar untuk mendeteksi benda-benda lain yang memiliki unsur logam yang rendah di masa mendatang.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.