Europa, salah satu satelit alami milik Jupiter. Kredit: NASA/JPL-Caltech |
Para ilmuwan dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di Pasadena, California, AS berhasil mengidentifikasi potensi kimia pada laut bawah permukaan Europa, dan para ilmuwan JPL ini juga menemukan bahwa produksi oksigen dan hidrogen di Europa ternyata sebanding dengan Bumi, yakni dengan produksi oksigen sekitar 10 kali lebih tinggi dari produksi hidrogen.
Hidrogen akan terbentuk oleh reaksi di dasar laut antara air garam dan batuan. Batuan di dasar lautan memiliki kemungkinan besar akan keretakan, hal tersebut karena banyak air yang menembus bebatuan. Mineral akan larut sehingga melepaskan ion hidrogen positif.
Sementara itu oksigen, dan zat lainnya yang dapat bereaksi dengan hidrogen, terbentuk pada permukaan dari radiasi yang dipancarkan oleh Jupiter, menciptakan ion negatif di bawah eksterior es Europa.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Geophysical Research Letters ini menunjukkan fakta menarik lain: Europa tidak memerlukan aktivitas vulkanisme untuk menjadi laik huni. Europa adalah satelit alami keenam milik Jupiter dan mengorbit planet termasif di Tata Surya tersebut hanya dalam waktu tiga hari. Ia juga mengalami penguncian gravitasi dengan Jupiter, yang berarti hanya satu wajahnya saja yang selalu menghadap ke arah planet raksasa gas.
Kemungkinan adanya kehidupan di Europa memang masih tidak dapat dipastikan. Bagaimana tidak, lautan yang ada di satelit Jupiter itu berada beberapa mil di bawah es yang memisahkannya dari oksigen yang terbentuk di permukaan.
Namun tanpa oksigen, kehidupan masih mungkin ada di sumber air panas di dasar lautan melalui metabolisme kimiawi, yang berdasarkan pada sulfur atau produksi metana. Tapi lagi-lagi masih belum bisa dipastikan apakah dasar lautan Europa memiliki lingkungan yang dapat mendukung kehidupan seperti itu atau tidak.
NASA saat ini sedang merumuskan usulan untuk misi ke Europa, sehingga informasi ilmiah dari satelit alami Jupiter ini akan semakin melimpah.