Sisi Bumi yang gelap pada malam hari. Kredit: NASA |
Bagaimana informasi pembuka di atas? Sangat bermanfaat bukan? InfoAstronomy.org belakangan ini menerima banyak sekali email yang bertanya benarkah pada Bumi akan mengalami kegelapan selama 8 hari di bulan Juni 2016. Kami akan jawab sekaligus seluruh pertanyaan tersebut melalui artikel ini.
Kabar ini dikatakan pertama kali muncul di media sosial Facebook milik pengguna atas nama Ralfh Johnfred Ramos Ecle (entah siapa orang ini, kami tidak tahu). Di dalam tulisannya, ia menyatakan bahwa akan terjadi kegelapan di Bumi selama 8 hari, terhitung dari tanggal 10 sampai 17 Juni 2016. Ralf juga mengaku bahwa kabar tersebut sudah di konfirmasi oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Menurut penelitian dari NASA, akan terjadi fenomena alam di mana Bumi tempat kita hidup akan mengalami kegelapan layaknya malam hari. Peristiwa ini terjadi karena sejajarnya posisi sejumlah planet segaris lurus, sehingga planet yang berada di belakang planet Merkurius tidak akan terkena sinar Matahari. Selain itu, Bumi merupakan salah satu planet yang kena imbasnya sehingga cahaya Matahari tidak dapat mencapai Bumi dan mengakibatkan kegelapan.
Wah, mengerikan! I mean... Benarkah?
Pertama, NASA sama sekali tidak mengkonfirmasi kabar tersebut. Tim InfoAstronomy.org telah melakukan pengecekan ke situs web resmi NASA pada alamat www.nasa.gov. Anda dapat mengeceknya juga, carilah konfirmasi tentang Bumi yang bakal mengalami kegelapan tersebut.
Kedua, peristiwa "sejumlah planet segaris lurus sehingga planet yang berada di belakang planet Merkurius tidak akan terkena sinar Matahari" juga tidak benar. Planet-planet di Tata Surya saat ini tidak dalam satu garis lurus. Dan perlu diketahui, jarak antar planet amat sangat luar biasa jauhnya.
Karena jarak antar planet yang jauh, jika Merkurius (atau Venus) berada satu garis lurus dengan Bumi, dalam hal ini konfigurasinya menjadi Matahari-Mekurius (atau Venus)-Bumi, maka cahaya Matahari yang menyinari Bumi tidak akan terhalangi.
Hal ini sudah terjadi pada 9 Mei 2016, ketika peristiwa transit Merkurius terjadi. Kala itu, Matahari-Merkurius-Bumi berada pada satu garis lurus di bidang Tata Surya. Tapi tahukah apa yang terjadi? Ya, Merkurius hanya terlihat bagai titik kecil di wajah Matahari.
Alih-alih menghalangi cahaya Matahari, justru banyak orang yang bertanya "Itu Merkurius tidak terbakar, min, ada di dekat Matahari?" Come on, transit bukan berarti Merkurius mendekati Matahari.
Transit Merkurius 9 Mei 2016, Merkurius hanya nampak bagai titik kecil. Kredit: Marcur Herrera |
Jadi Intinya Bagaimana?
Intinya, peristiwa Bumi alami kegelapan sebenarnya tidak bisa dikatakan bohong, karena Bumi pasti akan gelap di malam hari, tepat beberapa jam setelah Matahari terbenam hingga Matahari terbit kembali esok hari. Yang bohong atau hoax adalah, peristiwa gelapnya Bumi terjadi sepanjang hari.
Bumi kita, a pale blue dot, akan baik-baik saja selama rentang waktu antara 10-17 Juni 2016. Saran kami, jadilah pembaca yang bijak dalam mencerna informasi.