Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Apa Bintang Terkecil di Alam Semesta?

Para astronom menemukan sebuah bintang mungil yang disebut 2MASS J0523-1403, terletak hanya 40 tahun cahaya jauhnya dari Bumi. Ia adalah bintang terkecil di alam semesta yang ditemukan sejauh ini. Dengan mempelajari bintang-bintang seperti ini, para astronom dapat menjawab pertanyaan seperti: bagaimana bintang bisa sekadat dan bagaimana katai coklat terbentuk?
Ilustrasi perbandingan Matahari, bintang bermassa rendah, katai coklat, Jupiter dan Bumi. Kredit: NASA/JPL
Info Astronomy - Para astronom menemukan sebuah bintang mungil yang disebut 2MASS J0523-1403, terletak hanya 40 tahun cahaya jauhnya dari Bumi. Ia adalah bintang terkecil di alam semesta yang ditemukan sejauh ini. Dengan mempelajari bintang-bintang seperti ini, para astronom dapat menjawab pertanyaan seperti: bagaimana bintang bisa sekadat dan bagaimana katai coklat terbentuk?

Bintang merupakan bola gas yang menyatu bersama-sama oleh gravitasi, panas dari bintang tidaklah sama dengan api di Bumi, bintang tidak butuh oksigen untuk membakar dirinya, yang terjadi adalah fusi atom hidrogen menjadi helium di inti mereka.

Bintang memiliki berbagai macam ukuran; bintang terkecil, yang dikenal sebagai bintang katai merah, dapat memiliki sesedikitnya 10% dari massa Matahari kita, sedangkan bintang terbesar (bintang maha maharaksasa) bisa lebih dari 100 kali massa Matahari. Tapi seberapa kecil sebuah obyek bisa didefinisikan sebagai bintang?

Hal ini telah membingungkan para astronom selama bertahun-tahun. Semua yang sebelumnya diketahui merupakan sebuah bintang ternyata banyak yang tidak memiliki massa yang cukup untuk memicu fusi hidrogen di intinya. Benda-benda ini dikenal sebagai bintang katai coklat.

Katai coklat adalah objek yang sulit dipahami, katai coklat umumnya memiliki ukuran sedikit lebih besar dari Jupiter, tetapi mereka tidak memiliki cukup massa untuk menjadi bintang. Dengan begitu, katai coklat tidak bisa didefinisikan sebagai planet karena terlalu besar, tetapi tidak bisa didefinisikan sebagai bintang karena tidak cukup massa.

Ada ada perbedaan lain yang aneh antara katai coklat dengan bintang sejati; mereka memiliki hubungan yang berlawanan antara massa dan ukuran. Semakin banyak materi yang Anda tambahkan ke sebuah bintang, dalam bentuk hidrogen, semakin besar diameter bintang. Sebuah bintang sejati bisa bertambah besar dengan meningkatnya massa.

Sementara itu, katai coklat, sebenarnya menyusut dalam ukuran jika kita bisa meningkatkan massanya. Hal tersebut terjadi karena sesuatu yang disebut tekanan degenerasi elektron.

Jadi bagaimana kita menemukan batas yang menentukan apakah suatu obyek adalah bintang atau katai coklat? Para astronom telah mengamati langit dan menemukan benda-benda yang berada di "perbatasan" antara bintang sejati dengan katai coklat. Para astronom ini kemudian menghitung luminositas, suhu dan jari-jari semua benda-benda tersebut.

Berkat data ini, para astronom akhirnya menemukan benda yang dinamai 2MASS J0523-1403, benda ini diketahui terletak pada "perbatasan" tadi, tapi ia lebih ke arah definisi bintang. 2MASS J0523-1403 memiliki luminositas 0,000126 L☉, massa <0,08M☉, jari-jari 0,086 R☉ dan suhu efektif 2074K. Nilai-nilai ini adalah nilai terendah yang saat ini diketahui dari bintang deret utama.

Bintang ini memiliki klasifikasi bintang L2.5 dan indeks warna V-K 9.42. Pengamatan dengan Teleskop Antariksa Hubble telah mendeteksi bahwa tidak ada pendamping di luar 0,15 detik busur. Emisi radio sporadis telah terdeteksi oleh VLA sejak 2004. Emisi H-alpha (Hα) juga telah terdeteksi, yang merupakan pertanda adanya aktifitas kromosferik.

Bintang 2MASS J0523-1403 bukan merupakan katai coklat, sebab ia memiliki massa yang cukup untuk bereaksi fusi nuklir, namun ukurannya paling kecil di antara bintang-bintang lainnya. Jika massa bintang 2MASS J0523-1403 dikurangi sedikit saja, maka akan menjadi katai coklat.

Para ilmuwan percaya bahwa informasi seperti ini bisa membantu mereka dalam pencarian kehidupan di planet lain. Katai coklat memiliki suhu yang jauh lebih dingin daripada bintang, sehingga planet-planet yang mengelilingi mereka cenderung sangat tidak layak huni. Oleh karena itu mengetahui suhu benda di sekitar bintang ataupun katai coklat akan membantu para astronom dalam pencarian mereka untuk kandidat planet yang bisa mendukung kehidupan.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.