Bumi dan Bulan. Kredit: Wikimedia Commons, digunakan dengan lisensi. |
Penelitian ini memiliki implikasi besar bagi para ilmuwan agar tidak hanya mencari pembentukan planet, tetapi juga bagaimana pembentukan satelit-satelit alaminya. "Dalam skenario ini, kelaikhunian di Bumi memerlukan adanya sebuah satelit alami besar, yaitu Bulan," tulis tim peneliti dalam makalahnya, yang dipimpin oleh Denis Andrault dari Université Blaise Pascal.
Fisika medan magnet Bumi tidak sepenuhnya dipahami, tapi medan magnet Bumi hampir pasti dihasilkan dalam lapisan inti terluar planet kita, yang berisi material yang panas sekali, besi logam cair dan nikel.
Ketika partikel bermuatan dari Matahari meletup ke arah Bumi, yakni sebuah fenomena yang dikenal sebagai "angin Matahari", medan magnet Bumi akan mengalihkan partikel-partikel ini ke kutub Utara dan Selatan, di mana medan magnet Bumi berada, mencegah partikel bermuatan ini menumbuk atmosfer kita. Dan tanpa atmosfer, partikel dari Matahari ini akan membombardir permukaan Bumi, membuat kehidupan akan sirna.
Namun, agar ada pemanasan pada bagian inti terluar Bumi untuk menciptakan medan magnet, perlu ada perbedaan suhu yang besar dari inti dalam ke inti luar, dan inti luar ke lapisan mantel, yakni lapisan semi-cair yang membentuk sekitar 84 persen dari volume Bumi. Jika tidak ada perbedaan suhu yang besar, pemanasan di inti luar tidak akan efisien, dan tidak akan ada medan magnet.
Model konvensional menyatakan bahwa inti Bumi perlu didinginkan dari suhu 6.800°C menjadi 3.800°C agar pemanasan di inti luar menjadi lebih efisien. Setelah memilah-milah penelitian eksperimental, model matematika, dan argumen-argumen ilmiah, Andrault dan rekan-rekannya menyimpulkan bahwa inti Bumi hanya mendingin sekitar 300°C sejak pembentukannya 4.54 milar tahun yang lalu. Ini berarti bahwa medan magnet Bumi tidak sedang dihasilkan oleh pemanasan konvensional.
Jadi, dari mana pemasanan ini berasal? Nah, ternyata, Bulan kita memiliki andil yang besar dalam hal ini. Meskipun lemah, tarikan gravitasi antara Bumi dan Bulan mungkin tidak hanya menghasilkan pasang surut air laut, tetapi juga "mengaduk" inti luar Bumi yang sebagian besar merupakan cairan.
Mekanisme seperti ini telah diamati menyebabkan aktivitas vulkanisme kuat di Io, satelit alami milik Jupiter dan Enceladus, satelit alami milik Saturnus. Di Bumi, tarikan gravitasi Bulan jauh lebih kuat, tapi masih berhasil menghasilkan sekitar satu triliun watt energi dalam inti luar.
Energi tersebut cukup untuk membuat pemanasan inti luar Bumi menjadi lebih efisien, yang berarti bahwa Bulan kita memiliki pengaruh besar dalam mempertahankan medan magnet planet kita. Tanpa Bulan, mungkin kehidupan tak akan ada, dalam sisi ilmiah.
Sementara itu, minimnya medan magnet di Mars mungkin salah satu alasan kenapa kehidupan yang kompleks gagal untuk berkembang biak di Planet Merah.