Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Mengangkasa Juni 2016, Inilah Wujud Satelit LAPAN-A3 Milik Indonesia

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah berhasil menyelesaikan satelit mikro ketiga, LAPAN A3. Program satelit mikro ini merupakan upaya untuk mencapai teknologi keantariksaan. Satelit ini dijadwalkan untuk meluncur ke orbit Bumi pada Juni 2016.
Satelit LAPAN-A3. Kredit: LAPAN.go.id
Info Astronomy - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah berhasil menyelesaikan satelit mikro ketiga, LAPAN A3. Program satelit mikro ini merupakan upaya untuk mencapai teknologi keantariksaan. Satelit ini dijadwalkan untuk meluncur ke orbit Bumi pada Juni 2016.

Hal ini disebabkan, teknologi satelit telah menjadi kebutuhan yang kita gunakan sehari-hari selain teknologi informasi. Keduanya merupakan teknologi yang tidak bisa ditinggalkan dalam lingkup kehidupan individu.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala LAPAN, Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, saat Sosialisasi Persiapan Peluncuran Satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB dan Hasil Operasi Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI di Pusat Teknologi Satelit LAPAN, Rancabungur, Bogor, Senin (25/4).

Kepala LAPAN melanjutkan, umur operasional satelit yang kecil sangat pendek sekitar dua hingga tiga tahun dan satelit yang besar berusia lima hingga limabelas tahun. Untuk itu, Indonesia perlu mandiri di bidang ini. Apalagi, negara ini telah mulai menggunakan teknologi satelit sejak 1976. Hal tersebut sangat membanggakan, mengingat Indonesia merupakan negara ketiga pengguna teknologi satelit setelah Amerika Serikat dan Kanada.

Upaya untuk menguasai teknologi satelit secara mandiri dilaksanakan melalui kerja sama LAPAN dengan TU Berlin untuk melahirkan satelit LAPAN-A1. Satelit ini telah diluncurkan pada 2007. Meskipun secara teoritis satelit tersebut hanya diperkirakan berusia dua hingga tiga tahun, namun hingga saat ini masih dapat berfungsi untuk pembelajaran para peneliti LAPAN.

LAPAN-A2 merupakan satelit pengembangan para peneliti LAPAN yang seluruh kegiatan perancangan, pembangunan, dan pengujiannya dilakukan di dalam negeri. Pembangunan satelit ini memanfaatkan fasilitas yang dimiliki LAPAN dan beberapa instansi terkait. Satelit LAPAN-A2 diluncurkan pada September 2015.

LAPAN-A3 memiliki fungsi yang lebih baik dibanding pendahulunya. Satelit berbobot 115 kilogram ini memiliki misi untuk pemantauan pertanian dan pertumbuhan padi dan aplikasi-aplikasi lain bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Untuk mendukung misi ini satelit menggunakan kamera imager agar dapat memberikan informasi yang lebih detail. Satelit ini juga memiliki sistem pemantauan kapal dengan menggunakan Automatic Identification System (AIS) serta untuk kebutuhan sains. Saat ini LAPAN-A3 akan dikirim ke India untuk diluncurkan pada 10 Juni 2016.

Pemantauan pertanian menjadi misi yang penting bagi satelit ini. Rektor IPB, Prof. Dr. Herry Suhardiyanto, mengatakan bahwa data satelit sangat penting untuk memberikan informasi untuk menentukan berbagai kebijakan terkait pangan nasional.

Pengembangan satelit di LAPAN akan terus berlanjut. Thomas mengatakan bahwa LAPAN ingin menjadi pusat unggulan teknologi satelit. Untuk itu LAPAN berupaya untuk membangun satelit berukuran besar dengan bobot 1000 kilogram dengan dukungan pemerintah dan antarlembaga.

Kepala LAPAN berharap, kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit dapat terlaksana sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan. Amanat tersebut termasuk dalam membangun bandar antariksa dan teknologi roket peluncur antariksa.

Dalam sosialisasi tersebut, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, menyampaikan apresiasinya kepada LAPAN karena telah menyelesaikan satelit LAPAN-A3 dan telah berhasil meluncurkan satelit LAPAN-A2. “Ini merupakan proses yang luar biasa dengan terselesaikannya satelit LAPAN-A1 hingga LAPAN-A3. Ini kemampuan yang sangat membanggakan,” ujarnya.

Acara tersebut dihadiri oleh anggota Komisi VII DPR RI, Aryo S. Djojohadikusumo dan Ari Yusnita, Kepala LIPI, Kepala BPPT, dan Bupati Bogor.

LAPAN.go.id
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.