Pulsar pertama di galaksi Andromeda. Kredit: ESA/Herschel/PACS/SPIRE/J.Fritz, U.Gent/XMM-Newton/EPIC |
Penemuan dilakukan berkat Teleskop Antariksa XMM-Newton milik European Space Agency (ESA). Pulsar yang ditemukan ini diketahui berotasi setiap 1,2 detik, dan memiliki pendamping yang mengorbitnya setiap 1,3 hari sekali.
Ini merupakan pulsar ekstragalaksi kedua yang pernah ditemukan manusia. Yang pertama ditemukan November 2015 yang lalu di Awan Magellan Besar. Penemuan pulsar ini asngat penting karena para astronom menggunakan Andromeda sebagai model untuk meneliti Bima Sakti, mengingat bentuk dan jaraknya yang relatif dekat, Andromeda seperti kakak dari galaksi kita sendiri.
"Kami mengharapkan untuk dapat mendeteksi lebih sinyal periodik pada obyek-obyek sinar-X terang di Andromeda, sejalan dengan apa yang sudah kami temukan selama tahun 1960-an dan 1970-an di galaksi kita sendiri," kata Gian Luca Israel, salah satu penulis dari makalah penelitian pulsar di Andromeda ini.
Temuan ini telah diterbitkan dalam Pemberitahuan Bulanan dari The Royal Astronomical Society, tetapi tim astronom ini belum sepenuhnya yakin tentang beberapa parameter dari sistem analisis mereka karena mereka mendasarkan analisis pada dua pengukuran.
"Kami perlu mendapatkan lebih banyak pengamatan dari pulsar dan pendampingnya ini untuk membantu menentukan skenario mana yang lebih mungkin," ungkap pimpinan penulis makalah penelitian, Paolo Esposito
Pulsar adalah bintang neutron yang berotasi dengan cepat, yang merupakan sisa yang tertinggal dari kematian sebuah bintang masif. Para astronom hingga saat ini telah mengkatalogkan sekitar 1.800 pulsar di galaksi Bima Sakti.
Astronom proyek XMM-Newton ESA, Norbert Schartel menyimpulkan, "Kami berada dalam posisi yang lebih baik sekarang untuk mengungkap lebih banyak obyek seperti ini di Andromeda, baik dengan XMM-Newton ataupun dengan misi masa depan seperti generasi observatorium energi tinggi ESA, Athena."