Galaksi Bima Sakti. Kredit: M. Yusuf, Bosscha Observatory |
Jadi, bagaimana bisa ada sebuah galaksi yang tersembunyi begitu lama? Pada kenyataannya, galaksi Crater 2 sudah ada sejak lama, ia secara "diam-diam" mengorbit galaksi kita. Tapi dengan anggota bintangnya yang begitu menyebar, membuat galaksi Crater 2 tidak nampak terang.
"Ini memang penemuan yang sangat langka," kata pemimpin penelitian Vasily Belokurov dari University of Cambridge di Inggris seperti dilansir InfoAstronomy.org dari Science Alert. "Sebuah galaksi seperti Crater 2 memang merupakan sebuah benda luar angkasa yang sulit terlihat."
Sejauh ini, galaksi Bima Sakti sedang dikelilingi oleh 49 galaksi mini lain, yang berukuran lebih kecil dari galaksi kerdil semacam Crater 2. Dan dengan penelitian ini, para astronom berpikir mungkin ada galaksi redup lainnya yang belum teridentifikasi, yang juga mengorbit galaksi Bima Sakti.
Crater 2 pertama kali terdeteksi pada bulan Januari 2016, ketika para astronom menggunakan algoritma komputer untuk mempelajari gambar yang diambil oleh Very Large Telescope di Cile, dan kemudian menentukan lokasi mana yang mungkin ada sebuah pengelompokan yang tidak biasa dari bintang-bintang, dan ditemukanlah galaksi kerdil Crater 2.
Berdasarkan analisis sejauh ini, para astronom menghitung bahwa galaksi kerdil Crater 2 memiliki diameter sekitar 7.000 tahun cahaya, 1 tahun cahaya setara dengan sekitar 9,4 triliun km, yang berarti jika kita bisa melihatnya di langit malam, galaksi ini terlihat dua kali lebih lebar dari diameter Bulan Purnama.
Ilustrasi di bawah ini menunjukkan seperti apa galaksi kerdil Crater 2 akan terlihat di langit malam Bumi jika ia muncul 1.000 kali lebih cemerlang daripada yang sebenarnya saat ini, dengan tambahan Bulan Purnama sebagai skala:
Kredit: Vasily Belokurov. Klik gambar untuk memperbesar. |
Terletak pada jarak 50 kiloparsek atau sekitar 160 ribu tahun cahaya dari Bumi kita, Large Magellanic Cloud (LMC) merupakan galaksi satelit terbesar dan yang paling terang dari sekian banyak galaksi satelit yang dimiliki oleh galaksi Bima Sakti.
Diameternya mencapai sekitar 4 kiloparsek dengan jenis galaksi pada mulanya adalah spiral, namun seiring berinteraksi dengan Bima Sakti maka LMC berubah menjadi galaksi dengan bentuk yang tidak beraturan (irregullar galaksi). LMC ini dapat dilihat di langit malam, posisinya terletak di antara rasi bintang Dorado dan Mensa di langit Selatan dengan bentuk galaksi yang tampak menyerupai sebuah kabut putih tipis yang bergerak bersama bintang-bintang.
Dalam 10 tahun terakhir saja, jumlah galaksi satelit yang diketahui telah meningkat dua kali lipat, yang menunjukkan kita masih harus banyak belajar tentang galaksi yang mengorbit galaksi Bima Sakti.
Penelitian ini telah dipublikasikan dalam pemberitahuan bulanan dari Royal Astronomical Society.