Citra radio dari beberapa lubang hitam yang sejajar. Kredit: Prof Taylor |
Para astronom di Afrika Selatan menemukan bahwa kesejajaran beberapa lubang hitam ini memiliki luas lebih dari 60 juta tahun cahaya, dan sampai saat ini masih belum jelas bagaimana lubang hitam yang sejajar tersebut terbentuk. Para astronom ini berhasil meneliti 65 jet radio galaksi dan melihat sebagian besar dari jet radio tersebut sejajar dengan panjang filamen sekitar 1°.
Beberapa lubang hitam yang sejajar ini berada di wilayah alam semesta yang disebut ELAIS-N1, yang tampaknya tidak memiliki hubungan satu sama lain. Mereka sebenarnya saling terpisah pada jarak jutaan tahun cahaya. Namun, seluruh jet radio dari lubang hitam ini menunjuk ke arah yang sama, seperti panah pada kompas yang mengarah ke "Utara."
Untuk mempelajari lubang hitam yang sejajar ini, para astronom di Afrika Selatan tadi menggunakan data dari Giant Metrewave Radio Telescope (GMRT) di India.
Ini adalah pertama kalinya sekelompok lubang hitam supermasif terlihat seperti memiliki hubungan satu sama lainnya yang tergolong aneh. Apa yang para astronom pelajari saat ini sebenarnya merupakan sekelompok galaksi, yang semuanya memiliki lubang hitam supermasif di pusatnya yang menunjuk ke arah yang sama.
"Kesejajaran lubang hitam ini mungkin telah terjadi selama pembentukan galaksi di alam semesta awal," kata Andrew Russ Taylor, dari Inter-University Institute for Data Intensive Astronomy di Cape Town, Afrika Selatan. Taylor adalah penulis utama penelitian ini yang diterbitkan dalam Pemberitahuan Bulanan Royal Astronomical Society.
Dengan kata lain, meskipun masing-masing lubang hitam ini saat ini saling berjauhan satu sama lain, mereka mungkin berasal dari fluktuasi massal skala kecil yang sama, tak lama setelah Big Bang, dan memiliki beberapa kesamaan pada skala kuantum.
Sekelompok lubang hitam ini diperkirakan terbentuk bersama-sama di wilayah padat sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu. Dan saat alam semesta makin mengembang, mereka semua terpisah ke dalam galaksi yang telah tumbuh dewasa yang kita lihat saat ini di luar angkasa.
Para astronom berharap dapat menggunakan penemuan yang mengejutkan ini untuk lebih memahami kondisi bagaimana lubang hitam dapat terbentuk, namun penemuan ini akan menjadi tantangan besar untuk dijelaskan karena tidak ada model kosmologi saat ini yang dapat menjelaskannya.
"Hal ini tidak bisa di jelaskan berdasarkan pemahaman kita tentang kosmologi. Ini sebuah temuan aneh," kata kolaborator Romeel Dave, dari University of Western Cape, Afrika Selatan.
Untuk saat ini, sekelompok lubang hitam yang sejajar ini masih membingungkan para astronom dan tetap menjadi misteri.