Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

NASA Rilis Citra Terbaru dari Kawah Terang di Ceres

Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah merilis citra terbaru dari kawah bermaterial terang pada permukaan Ceres yang dipotret oleh wahana antariksanya, Dawn, yang saat ini sedang mengorbit planet kerdil di Tata Surya dalam tersebut. Pada ketinggian 385 kilometer dari permukaan Ceres, Dawn telah memberikan para ilmuwan pemandangan beresolusi tinggi.
Citra terbaru kawah terang di Ceres. Kredit: NASA/JPL-Caltech/UCLA/MPS/DLR/IDA
Info Astronomy - Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah merilis citra terbaru dari kawah bermaterial terang pada permukaan Ceres yang dipotret oleh wahana antariksanya, Dawn, yang saat ini sedang mengorbit planet kerdil di Tata Surya dalam tersebut. Pada ketinggian 385 kilometer dari permukaan Ceres, Dawn telah memberikan para ilmuwan pemandangan beresolusi tinggi.

Kawah terang ini diberi nama kawah Haulani, kawah tersebut memiliki diameter sekitar 34 kilometer, lengkap dengan adanya longsoran pada tepi kawah. Material yang halus dan adanya bukit kecil tengah yang menonjol membuat kawah Haulani ini terlihat unik.

Citra ini merupakan warna palsu. Dengan mempelajari citra yang dikirim oleh Dawn ini, para ilmuwan berhasil mendapatkan wawasan tentang material di sana dan bagaimana mereka saling berhubungan dengan permukaan Ceres.

Ceres tidak hanya memiliki satu bintik terang di permukaannya, melainkan lebih dari 130, dan sebagian besarnya berada di dalam kawah. Penelitian yang dipimpin oleh Andreas Nathues di Max Planck Institute untuk Solar System Research, di Göttingen, Jerman, mengatakan bahwa material terang di Ceres memiliki unsur yang sama dengan jenis magnesium sulfat yang disebut hexahydrite. Jenis lain dari magnesium sulfat di Bumi yang disebut garam Epsom.

Nathues dan rekan-rekannya, menggunakan citra dan data dari kamera wahana antariksa Dawn, mengungkap bahwa daerah yang kaya akan garam di Ceres tersebut merupakan sisa dari air es yang tersublimasi di masa lalu.

"Sifat global dari bintik terang di Ceres menunjukkan bahwa planet katai yang satu ini memiliki sebuah lapisan di bawah permukaan yang berisi air es asin," kata Nathues, seperti dilansir dari Jet Propulsion Laboratory NASA. Permukaan Ceres, yang berdiameter rata-rata 940 kilometer, umumnya gelap, sama gelapnya dengan aspal di Bumi.

Dalam studi kedua di Nature, anggota tim sains Dawn meneliti komposisi Ceres dan menemukan bukti adanya kawah yang kaya akan zat amonia. Mereka menggunakan data dari spektrometer pemetaan Dawn untuk melihat melalui berbagai panjang gelombang cahaya yang dipantulkan oleh permukaan Ceres, yang memungkinkan untuk mengidentifikasi mineral.

Amonia es dengan sendirinya akan menguap pada Ceres setiap hari, karena planet katai ini yang terlalu hangat. Namun, molekul amonia bisa menjadi stabil jika ia bisa berkombinasi dengan mineral lainnya.

Kehadiran senyawa amonia meningkatkan kemungkinan bahwa Ceres tidak berasal di sabuk utama asteroid yang terletak di antara orbit Mars dan Jupiter, di mana Ceres saat ini berada, tetapi mungkin Ceres terbentuk di luar Tata Surya. Pemikiran lain mengatakan, Ceres terbentuk dekat orbit Neptunus, di mana es nitrogen termal cukup stabil.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa suhu siang hari di permukaan Ceres berkisar dari rentang minus 93 derajat Celcius hingga minus 33 derajat Celcius. Suhu maksimum berada di daerah ekuator. Suhu di ekuator Ceres umumnya terlalu tinggi untuk mendukung keberadaan es di permukaan Ceres untuk waktu yang lama.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.