Citra pegunungan di Pluto yang tertutupi salju metana. Kredit: NASA/SwRI/JHUAPL |
Dalam citra yang dikirim ke Bumi dari New Horizons tersebut, nampak sebuah material terang yang dapat dilihat di sekitar lereng teratas dari satu wilayah pegunungan. Dan para ilmuwan langsung berpikir bahwa material ini mungkin merupakan salju metana kental yang jatuh dari atmosfer Pluto, lalu menutupi puncak pegunungan.
"Setelah kami mempelajarinya, salju metana yang ditemukan di atas pegunungan di Pluto bersifat seperti salju air di Bumi, yang berasal dari kondensasi es pada ketinggian tertentu di atmosfer," kata John Stansberry, anggota tim sains New Horizons dari Space Telescope Science Institute di Baltimore, Maryland.
Wilayah pegunungan yang ditemukan memiliki salju metana ini ditemukan pada daerah bernama Cthulhu Regio, daerah gelap sepanjang 3.000 kilometer dan dengan luas 750 kilometer, yang membentang hampir setengah ekuator Pluto. Penampilan gelap dari Cthulhu Regio dianggap karena adanya zat tholins gelap, molekul kompleks yang terbentuk ketika metana terkena sinar Matahari.
Sementara itu, salju metana terlihat berwarna putih. Ini adalah contoh pertama dari es, atau salju, yang muncul di benda langit lain selain Bumi. Citra di atas diambil oleh wahana antariksa New Horizons dari jarak 33.900 kilometer selama terbang lintas dekat Pluto pada tanggal 14 Juli 2015.