Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Es di Komet 67P Ternyata Berusia Sama Tua dengan Tata Surya Kita

Rahasia sebuah komet akhirnya berhasil diungkap. Kita sekarang tahu bahwa komet terbentuk pada saat yang sama dengan terbentuknya Tata Surya. Hal ini diketahui setelah para astronom mempelajari komet 67P/Churyumov-Gerasimenko menggunakan wahana antariksa Rosetta.
Komet 67P. Kredit: ESA, Rosetta
Info Astronomy - Rahasia sebuah komet akhirnya berhasil diungkap. Kita sekarang tahu bahwa komet terbentuk pada saat yang sama dengan terbentuknya Tata Surya. Hal ini diketahui setelah para astronom mempelajari komet 67P/Churyumov-Gerasimenko menggunakan wahana antariksa Rosetta.

Rosetta, wahana antariksa milik European Space Agency (ESA), telah menganalisis komet 67P secara rinci dan menemukan bahwa sebagian besar es di komet ini terbentuk dari nebula protoplanet yang mana Matahari dan planet-planet Tata Surya terbentuk. Penemuan ini meluruhkan perdebatan selama puluhan tahun tentang kapan komet sebenarnya terbentuk.

Struktur molekul es yang diteliti para astronom ESA ini banyak menjelaskan tentang pembentukan komet. Es dapat terbentuk dalam dua cara, baik sebagai kristal es atau es amorf. Rosina, salah satu instrumen di badan Rosetta, mengukur jumlah gas tertentu (nitrogen, argon, dan karbon dioksida) di permukaan komet 67P, dan mendeteksi sekitar seratus kali lebih kecil dari apa yang diharapkan dari es amorf, menunjukkan berarti es di komet ini merupakan kristal es.

Ini adalah penemuan besar karena memungkinkan kita untuk menentukan usia komet. Karena komet 67P telah diketahui terbuat dari kristal es maka secara otomatis ia terbentuk pada saat yang sama dengan pembentukan Tata Surya. Penelitian yang diterbitkan di The Astrophysical Journal menunjukkan, komet 67P terbentuk pada daerah dengan suhu antara -228 hingga -223° Celcius.

Temuan ini juga bisa memiliki konsekuensi di luar penelitan komet. Dengan kata lain, penelitian semacam ini bisa juga diterapkan dalam mempelajari planet gas raksasa dan satelit-satelit mereka, serta benda-benda di Sabuk Kuiper.
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.