Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Pembentukan Bulan Ternyata Lebih Dramatis Dari yang Diperkirakan Sebelumnya

Menurut teori pembentukan Bulan, satu-satunya satelit alami kita ini terbentuk ketika proto-Bumi (atau Bumi muda) ditabrak benda seukuran Mars, membuat material-material tabrakan berantakan ke luar angkasa, hingga akhirnya menyatu menjadi Bulan. Teori ini telah dikenal selama beberapa dekade, namun rinciannya masih misteri. Dan sekarang, bagian penting dari bukti teori ini bisa membantu menjelaskan dengan tepat bagaimana Bulan tercipta.
Ilustrasi ketika Theia menabrak proto-Bumi. Kredit: NASA
Info Astronomy - Menurut teori pembentukan Bulan, satu-satunya satelit alami kita ini terbentuk ketika proto-Bumi (atau Bumi muda) ditabrak benda seukuran Mars, membuat material-material tabrakan berantakan ke luar angkasa, hingga akhirnya menyatu menjadi Bulan. Teori ini telah dikenal selama beberapa dekade, namun rinciannya masih misteri. Dan sekarang, bagian penting dari bukti teori ini bisa membantu menjelaskan dengan tepat bagaimana Bulan tercipta.

Sebuah tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Profesor Ed Young dari University of California, Los Angeles, telah membandingkan tingkat oksigen batuan Bumi dan batuan di Bulan. Mereka menemukan bahwa batu-batuan ini sulit dibedakan, yang menunjukkan dampak tabrakan benda seukuran Mars dengan proto-Bumi begitu kuat sehingga menghasilkan pencampuran yang besar dari material. Hasilnya studi ini telah dijelaskan dalam Science.

Sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, para ilmuwan percaya sebuah objek besar seukuran Mars yang dijuluki Theia (memiliki arti "Ibu dari Bulan" dalam mitologi Yunani) menabrak Bumi yang masih di masa pertumbuhan, sehingga menciptakan Bulan. Sebelumnya para astronom berpikir bahwa tabrakan ini biasa saja, namun penelitian terbaru menunjukkan tabrakan ini ternyata lebih ganas dan dahsyat.

Meskipun semua obyek di Tata Surya terbentuk pada waktu yang sama dan dari material yang sama, mereka semua cenderung memiliki perbedaan dalam hal komposisi. Misalnya, semua obyek Tata Surya memiliki isotop oksigen tersendiri, sehingga para ilmuwan dapat menggunakan komposisi kimia mereka untuk mengetahui apakah misalnya sebuah batu berasal dari Mars atau dari Bumi.

Hal ini penting dalam membatasi sifat Theia. Ketika dua obyek luar angkasa bertabrakan, tergantung pada bagaimana mereka bertabrakan, akan ada pencampuran antara dua jenis batuan dari masing-masing obyek luar angkasa tersebut: Anda bisa mendapatkan sebagian besar batuan dari penabrak dalam satu obyek maupun sebaliknya.

"Jika kami menemukan perbedaan isotop oksigen antara Bulan dan Bumi, itu berarti bahwa dampak dari tabrakan sebagian besar berada di Bulan," kata Profesor Young seperti dilansir dari IFLScience. "Kami sedang meneliti batuan dari Bulan dan Bumi dengan presisi tertinggi yang bisa kami dapatkan."

Hasil penelitian ini memberikan wawasan yang signifikan ke dalam sejarah sistem Bumi-Bulan. Banyak peneliti di seluruh dunia bekerja untuk memahami dampak tabrakan ini, dan temuan ini akan membantu mereka membuat model yang paling masuk akal dan memungkinkan.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.