Planet Uranus dipotret oleh wahana antariksa Voyager 2. Kredit: NASA |
Voyager 2 mengirimkan data citra yang menakjubkan dari planet Uranus dan satelit-satelit alaminya selama terbang lintas, yang memungkinkan para ilmuwan dan astronom memelajari salah satu anggota planet Tata Surya kita ini sekitar kurang lebih 5,2 jam. Saat itu, Voyager 2 berada pada jarak 81.500 kilometer dari Uranus.
Hasil pembelajaran melalui Voyager 2 cukup mengesankan. Saat ini diketahui bahwa Uranus merupakan planet terdingin se-Tata Surya kita, meskipun Uranus bukan planet terjauh dari Matahari. Predikat planet terdingin di Tata Surya disematkan kepada Uranus karena ia tidak memiliki sumber panas internal layaknya planet-planet anggota Tata Surya kita yang lainnya.
Para ilmuwan juga telah mengetahui bahwa suasana Uranus adalah 85 persen hidrogen dan 15 persen helium. Ada juga bukti keberadaan lautan yang mendidih sekitar 800 kilometer di bawah puncak awan Uranus. Planet Uranus juga memiliki medan magnet yang berbeda dari yang pernah para ilmuwan temui sebelumnya. Pada Merkurius, Bumi, Jupiter dan Saturnus, medan magnet sejajar sekitar dengan sumbu rotasi.
Sumbu rotasi Uranus terletak pada sisinya dipandang dari bidang Tata Surya, dengan kemiringan sumbu 97,77°. Ini memberinya perubahan musim yang sama sekali tidak seperti planet utama lain. Planet-planet lain dapat dibayangkan sebagai gasing yang berputar termiring-miring relatif terhadap bidang Tata Surya, sementara Uranus berotasi lebih seperti bola yang menggelinding termiring-miring.
Berdekatan dengan waktu solstis Uranian, satu kutubnya menghadap Matahari terus-menerus sedangkan kutub lainnya menghadap ke arah sebaliknya. Hanya segaris daerah sempit di sekitar ekuator yang mengalami pergantian siang-malam dengan cepat, namun dengan Matahari sangat rendah dari kaki langit seperti di daerah kutub di Bumi.
Pada sisi orbit Uranus yang lain orientasi kutub-kutubnya terhadap Matahari adalah sebaliknya. Tiap kutub terus-menerus disinari Matahari sekitar 42 tahun, diikuti dengan 42 tahun yang gelap. Medan magnet permukaan Uranus juga lebih kuat dibandingkan dengan Saturnus.
Selain memelajari karakteristik Uranus, Voyager 2 juga menemukan 10 satelit alami (sekarang telah ditemukan 27 satelit secara total) dan dua cincin baru yang mengelilingi planet raksasa es ini.
Sistem cicin Uranus yang rumit dan tipis. Kredit: NASA |
Tiga belas cincin yang berbeda saat ini diketahui, yang paling terang adalah cincin ε (epsilon, terlihat paling terang pada foto cincin di atas). Semua cincin Uranus (kecuali dua) sangat sempit—umumnya mereka lebarnya beberapa kilometer. Cincin tersebut mungkin cukup muda; pertimbangan dinamis menandakan bahwa mereka tidak terbentuk bersamaan dengan pembentukan Uranus.
Materi di cincin-cincin itu mungkin dulu adalah bagian dari satu (atau beberapa) satelit yang terpecah oleh tubrukan berkecepatan tinggi. Dari banyak pecahan-pecahan yang terbentuk sebagai hasil dari tabrakan itu hanya beberapa partikel yang bertahan dalam jumlah terbatas zona stabil yang bersesuaian dengan cincin yang ada sekarang.
Voyager 2 diluncurkan pada tanggal 20 Agustus 1977, 16 hari sebelum kembarannya, Voyager 1. Pada bulan Agustus 2012, Voyager 1 membuat sejarah sebagai pesawat ruang angkasa pertama yang memasuki ruang antar bintang, melintasi batas meliputi planet-planet Tata Surya kita, Matahari dan angin Matahari. Voyager 2 juga diperkirakan akan mencapai ruang antar dalam beberapa tahun ke depan.