Ilustrasi. Kredit: Discovery |
Mason dan rekan-rekannya membuat penelitian bahwa peran partikel berenergi super tinggi dari Lubang Hitam dan ledakan bintang pada alam semesta awal meyebabkan munculnya planet layak huni.
Sebelum kehidupan dimulai di Bumi, planet-planet yang tercipta di alam semesta awal bermandikan radiasi mematikan dari bintang induknya. Di masa-masa awal alam semesta pula, banyak partikel energik di seluruh galaksi dan alam semesta yang disebabkan oleh ledakan bintang (supernova) dan Lubang Hitam raksasa di pusat galaksi.
Ketika galaksi mulai terbentuk, awalnya galaksi-galaksi ini hanya berupa awan gas besar di mana bintang pertama lahir. Bintang-bintang pertama yang lahir adalah bintang-bintang raksasa, memiliki massa 10 sampai 100 kali massa Matahari. Bintang-bintang bermassa besar ini pada akhirnya mati, lalu menciptakan supernova yang spektakuler sehingga memperkaya alam semesta dengan elemen berat seperti oksigen, karbon, dan besi serta juga dengan partikel berkecepatan tinggi dan sinar gamma.
Supernova ini bertanggung jawab untuk pembentukan Lubang Hitam pertama, yang bergabung dengan lubang hitam lainnya dan mulai menghisap gas yang melimpah dari galaksi-galaksi muda. Lubang Hitam memakan banyak material dari galaksi muda, dan menciptakan pancaran sinar-X yang sangat kuat.
Lubang Hitam yang "gila makan" dan supernova menjadi sangat umum di masa lalu alam semesta, yang mengindikasikan kepada para peneliti, termasuk Paul Mason dan rekan-rekannya, bahwa kehidupan baru bisa muncul jika peristiwa-peristiwa yang dijelaskan di atas sudah terjadi.
Supernova dan Lubang Hitam di alam semesta awal berperan penting dalam menciptakan unsur-unsur yang akhirnya memungkinkan pembentukan kehidupan. Dan penelitian ini secara tidak langsung menggambarkan betapa sedikitnya yang kita ketahui tentang seperti apa kondisi yang diperlukan bagi kehidupan untuk terbentuk di alam semesta.