Alam semesta. Kredit: NASA/ESA/Hubble |
Jadi sampai sekitar 15 tahun yang lalu, satu-satunya jawaban apa yang membuat alam semesta mengembang adalah momentum. Alam semesta menerima semua energi yang dibutuhkan untuk ekspansi beberapa saat setelah Big Bang berlangsung 13,7 miliar tahun yang lalu.
Bayangkan awal terciptanya alam semesta, menyeruak keluar dari sebuah titik kecil sehingga seluruh materinya terpental-pental ke segala arah, itulah momentumnya. Untuk waktu yang cukup lama, para astronom berusaha untuk mencari tahu apa momentum ini akan berarti bagi masa depan alam semesta.
Akankah gravitasi semua benda di alam semesta menyebabkan ekspansi alam semesta semakin lambat atau bahkan berhenti di beberapa titik di masa depan, atau mungkin bahkan alam semesta akan runtuh ke dalam dirinya sendiri, yang mengarah ke Big Crunch?
Pada tahun 1999, para astronom menemukan sesuatu yang sama sekali tak terduga ... energi gelap. Para astronom melakukan pengamatan energi gelap ini untuk mencari tahu persis bagaimana alam semesta di masa depan, mereka menemukan bahwa ternyata ekspansi alam semesta benar-benar semakin cepat. Seperti roket yang melesat cepat, lalu menyalakan booster-nya sehingga semakin cepat.
Sekarang kita mengetahui bahwa alam semesta tidak hanya akan mengembang selamanya, tetapi kecepatan ekspansi alam semesta akan terus lebih cepat dan lebih cepat dari hari ini. Jadi apa yang menyebabkan ekspansi ini? Saat ini, para astronom percaya bahwa momentum yang tersisa dari Big Bang yang menyebabkannya, dan kekuatan energi gelap akan mempercepat ekspansi ini. Selamanya.