Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Akankah 'Planet Kesembilan' Dikonfirmasi Keberadaannya?

Para ilmuwan keplanetan kini sedang heboh setelah sebuah studi baru menunjukkan adanya sebuah planet yang belum terlihat di tepi Tata Surya, yang dijuluki "Planet Kesembilan", dengan massa 10 kali massa Bumi. Planet diperkirakan ada setelah para ilmuwan menyadari ada enam obyek di Sabuk Kuiper yang bertingkah aneh, yang hanya dapat dijelaskan keanehannya jika ada planet raksasa di sana.
Ilustrasi 'Planet Kesembilan'. Kredit: Caltech/R. Hurt (IPAC)
Info Astronomy - Para ilmuwan keplanetan kini sedang heboh setelah sebuah studi baru menunjukkan adanya sebuah planet yang belum terlihat di tepi Tata Surya, yang dijuluki "Planet Kesembilan", dengan massa 10 kali massa Bumi. Planet diperkirakan ada setelah para ilmuwan menyadari ada enam obyek di Sabuk Kuiper yang bertingkah aneh, yang hanya dapat dijelaskan keanehannya jika ada planet raksasa di sana.

Ini bukan pertama kalinya metode seperti ini digunakan untuk menemukan planet baru. Penemuan planet Neptunus misalnya, pada tahun 1821, ditemukan karena ada keanehan pada orbit Uranus. Jadi, bagaimana teori baru ini dibandingkan dengan klaim serupa yang dibuat di masa lalu?

Sabuk Kuiper dan Planet Sembilan
Sabuk Kuiper baru ditemukan di awal 1990-an, merupakan wilayah di tepi Tata Surya yang letaknya lebih jauh dari orbit Neptunus. Sabuk Kuiper adalah rumah bagi banyak material pembentuk komet. Lebih jauh dari Sabuk Kuiper, ada yang namanya Awan Oort, sabuk lain di mana sebagian besar komet menghabiskan besar waktu mereka di sana.

Awan Oort berjarak sekitar 10.000 Satuan Astronomi (SA) dari Bumi. Satu SA kurang lebih sama dengan jarak antara Bumi ke Matahari, atau 149,6 juta kilometer.

Dasar bukti teoritis baru untuk 'Planet Kesembilan' ini adalah gerak orbit aneh dari enam obyek Tata Surya kita di Sabuk Kuiper. Para astronom berpikir bahwa ada sebuah benda yang mengganggu tarikan gravitasi enam obyek tersebut, dan para astronom menyimpulkan adanya planet besar yang terletak jauh melampaui orbit Neptunus dan Pluto. 'Planet Kesembilan' ini telah dihitung memiliki orbit mengelilingi Matahari sekali setiap 15.000 tahun!

Tapi bagaimana kita tahu itu adalah planet dan bukan hanya sebuah obyek besar di Sabuk Kuiper? Karena para astronom dapat menghitung massanya. Massa dari obyek yang mengganggu orbit enam obyek Tata Surya ini terlalu besar untuk dianggap sebagai planet kerdil atau asteroid saja, maka disebutlah sebagai planet, planet raksasa.

Secara teoritis, 'Planet Kesembilan' ini terbentuk bersama dengan Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus menggunakan teori pembentukan Tata Surya kita 4,6 miliar tahun yang lalu. Dan pengamatan 'Planet Kesembilan' ini menunjukkan bahwa, di sistem bintang lain, benda besar memang dapat terbentuk pada jarak yang relatif jauh dari bintang induknya.

Ini mungkin tampak sulit untuk percaya bahwa kita tiba-tiba bisa menemukan planet baru. Sejak zaman kuno, manusia telah mampu mengamati semua planet mulai dari Saturnus dan Jupiter di tahun 1600-an, William Herschel yang kemudian menemukan Uranus pada tahun 1781, serta perhitungan matematika yang menyebabkan penemuan Neptunus pada tahun 1846.

Pluto pun ditambahkan dalam daftar planet Tata Surya pada tahun 1930 pasca-penemuannya. Namun menyusul pencarian yang lebih besar, yakni 'Planet X', Pluto diturunkan statusnya dari planet menjadi planet kerdil pada tahun 2006.

Pencarian Planet X
Di masa lalu telah ada klaim untuk 'Planet X'. Berbeda dengan 'Planet Kesembilan' yang lebih dijuluki 'Planet IX', yakni planet kesembilan setelah Neptunus). Namun, tak ada satu bukti pun yang mendukung keberadaan 'Planet X'.

Pada 1980-an, sebuah 'Planet X' diusulkan oleh Robert S Harrington berdasarkan orbit yang tidak teratur dari Neptunus dan Uranus. Ini kemudian dibantah oleh Myles Standish, yang mampu menjelaskan penyimpangan dengan merevisi massa untuk Neptunus menggunakan data dari terbang lintas dekat wahana antariksa Voyager kala itu.

Dibandingkan dengan 'Planet X' yang justru malah cenderung ke teori konspirasi dan hoax, 'Planet Kesembilan' tak diragukan lagi memiliki bukti pendukung yang lebih baik. Bukti pendukung tersebut salah satunya adalah gerak orbit enam obyek Sabuk Kuiper yang aneh, bukan hanya satu atau dua obyek. Inilah yang membuat teori 'Planet Kesembilan' tampaknya berpotensi masuk akal.

Saat ini 'Planet Kesembilan' masih belum dikonfirmasi keberadaannya karena belum ada bukti optik kenampakannya. Kita masih harus menunggu bukti langsung dari pencitraan teleskop berbasis darat atau luar angkasa untuk melihat apakah 'Planet Kesembilan' memang benar-benar ada atau tidak.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.