Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Ada Konjungsi Planet, Hujan Meteor dan Komet di Malam Pergantian Tahun

Kita benar-benar telah berada di penghujung tahun 2015 dan segera memasuki tahun 2016. Dan di malam pergantian tahun, langit seolah ingin memberikan pertunjukan untuk memeriahkan perayaan tahun baru ini. Setidaknya, ada tiga peristiwa langit di malam pergantian tahun: konjungsi planet, hujan meteor dan kenampakan komet!
Didesain oleh: Info Astronomy. Kredit: NASA, Jeremy Fox, Bastian Anderweild
Info Astronomy - Kita benar-benar telah berada di penghujung tahun 2015 dan segera memasuki tahun 2016. Dan di malam pergantian tahun, langit seolah ingin memberikan pertunjukan untuk memeriahkan perayaan tahun baru ini. Setidaknya, ada tiga peristiwa langit di malam pergantian tahun: konjungsi planet, hujan meteor dan kenampakan komet!

Ketiga peristiwa langit tersebut dapat diamati di langit seluruh wilayah Indonesia asalkan langit cerah, tidak berawan apa lagi hujan air. Tiga peristiwa langit ini dimulai ketika detik-detik pertama tahun 2016 baru saja dimulai. Berikut ulasannya.

Konjungsi Bulan dengan Planet Jupiter

Kredit: Info Astronomy
Bulan dan Planet Jupiter--planet termasif di Tata Surya kita--akan berkencan di malam pergantian tahun. Mereka akan berdekatan, atau dalam istilah astronomi disebut konjungsi, 1,3° satu sama lain, persis seperti pada ilustrasi di atas.

Dari Indonesia, pasangan ini akan terlihat di langit Timur saat pukul 00:00 waktu lokal daerah Anda tanggal 1 Januari 2016. Mereka kemudian akan mencapai titik tertinggi di langit pukul 4:48 waktu lokal, sekitar 79° di atas cakrawala Utara Anda. Dan akhirnya akan menghilang di cahaya fajar pukul 05:24 waktu lokal, sekitar 76 ° di atas cakrawala Barat Laut daerah Anda.


Pada saat pendekatan terdekat, Bulan akan bersinar di magnitudo -12,1, dan Jupiter di magnitudo -2,2, mereka bisa dilihat dengan mata telanjang di konstelasi Leo. Namun, jangan berharap Anda akan melihat Jupiter yang besar di langit. Karena jaraknya yang sangat jauuuuuuuuuuh dari Bumi, Jupiter hanya akan terlihat bagai bintang kuning tak berkelap-kelip di sebelah Bulan.

Hujan Meteor Quadrantid

Kredit: Info Astronomy
Hujan meteor Quadrantid merupakan hujan meteor pertama setiap awal tahun, 2016 tidak terkecuali. Bagi pengamat di Indonesia, hujan meteor Quadrantid akan tampak dari arah Timur Laut dan ia akan tampak setelah tengah malam atau setelah rasi Bootes terbit jam 02:00 dini hari dan dapat dinikmati sampai fajar menyingsing.

Titik radian untuk hujan meteor Quadrantid sekarang dianggap berada di rasi bintang Bootes, dekat asterisma Big Dipper di kubah langit Utara, tidak jauh dari bintang paling terang di rasi bintang Bootes yang bernama Arcturus (lihat ilustrasi di atas).

Dengan posisi rasi bintang Bootes yang hanya berkisar 30 derajat, pengamat di Indonesia sebaiknya mencari lokasi yang area horison langitnya tidak tertutup gedung, pohon, dll. Selain itu dibutuhkan lokasi yang sangat gelap dan tidak terpengaruh polusi cahaya. Sayangnya, Bulan sedang berada pada fase Bulan Cembung dan berkedudukan dekat rasi bintang Bootes. Cahaya Bulan bisa meredupkan meteor-meteor kecil yang melesat.

Namun begitu, kesempatan masih tetap ada. Pengamatan diwajibkan dengan mata telanjang, sebab pergerakan meteor yang cepat akan sangat sulit diamati apabila menggunakan teleskop. Hujan meteor Quadrantid ini berlangsung pada 28 Desember dan akan berakhir pada 12 Januari, tetapi paling baik diamati ketika puncaknya yakni tanggal 4 Januari dan akan mencapai intensitas 50 meteor per jam.

Komet Catalina yang Mulai Menyapa Penduduk Bumi

Kredit: Info Astronomy
Ditemukan pada 31 Oktober 2013 oleh Catalina Sky Survey, komet C/2013 US10 (Catalina) merupakan komet dari Awan Oort pertama ke yang akan bergerak ke bagian dalam Tata Surya kita tahun ini. Meskipun Komet Catalina belum cukup terang untuk dilihat dengan mata telanjang, namun komet ini memiliki magnitudo +6 yang cukup mudah diamati lewat teleskop.

Kedudukan Komet Catalina saat ini sedang melewati 0,5 derajat dari bintang paling terang di konstelasi Bootes, Arcturus, pada dinihari 1 Januari 2016. Kita di Indonesia bisa menyaksikannya mulai pukul 4 dinihari waktu lokal ketika kedudukan Komet Catalina sudah cukup tinggi dari cakrawala Timur Laut.

Jika Anda masih terjaga hingga dinihari setelah perayaan tahun baru nanti, Anda mungkin bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk mencari bintik hijau samar Komet Catalina menggunakan teleskop, hanya 0,5 derajat di arah Barat Daya dari bintang Arcturus seperti pada ilustrasi di atas.

Jadi, siap untuk menikmati serangkaian peristiwa langit di tahun baru 2016 ini? Selamat tahun baru!
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.