Didesain oleh: Info Astronomy. Kredit: NASA, Jeremy Fox, Bastian Anderweild |
Ketiga peristiwa langit tersebut dapat diamati di langit seluruh wilayah Indonesia asalkan langit cerah, tidak berawan apa lagi hujan air. Tiga peristiwa langit ini dimulai ketika detik-detik pertama tahun 2016 baru saja dimulai. Berikut ulasannya.
Konjungsi Bulan dengan Planet Jupiter
Kredit: Info Astronomy |
Dari Indonesia, pasangan ini akan terlihat di langit Timur saat pukul 00:00 waktu lokal daerah Anda tanggal 1 Januari 2016. Mereka kemudian akan mencapai titik tertinggi di langit pukul 4:48 waktu lokal, sekitar 79° di atas cakrawala Utara Anda. Dan akhirnya akan menghilang di cahaya fajar pukul 05:24 waktu lokal, sekitar 76 ° di atas cakrawala Barat Laut daerah Anda.
Pada saat pendekatan terdekat, Bulan akan bersinar di magnitudo -12,1, dan Jupiter di magnitudo -2,2, mereka bisa dilihat dengan mata telanjang di konstelasi Leo. Namun, jangan berharap Anda akan melihat Jupiter yang besar di langit. Karena jaraknya yang sangat jauuuuuuuuuuh dari Bumi, Jupiter hanya akan terlihat bagai bintang kuning tak berkelap-kelip di sebelah Bulan.
Hujan Meteor Quadrantid
Kredit: Info Astronomy |
Titik radian untuk hujan meteor Quadrantid sekarang dianggap berada di rasi bintang Bootes, dekat asterisma Big Dipper di kubah langit Utara, tidak jauh dari bintang paling terang di rasi bintang Bootes yang bernama Arcturus (lihat ilustrasi di atas).
Dengan posisi rasi bintang Bootes yang hanya berkisar 30 derajat, pengamat di Indonesia sebaiknya mencari lokasi yang area horison langitnya tidak tertutup gedung, pohon, dll. Selain itu dibutuhkan lokasi yang sangat gelap dan tidak terpengaruh polusi cahaya. Sayangnya, Bulan sedang berada pada fase Bulan Cembung dan berkedudukan dekat rasi bintang Bootes. Cahaya Bulan bisa meredupkan meteor-meteor kecil yang melesat.
Namun begitu, kesempatan masih tetap ada. Pengamatan diwajibkan dengan mata telanjang, sebab pergerakan meteor yang cepat akan sangat sulit diamati apabila menggunakan teleskop. Hujan meteor Quadrantid ini berlangsung pada 28 Desember dan akan berakhir pada 12 Januari, tetapi paling baik diamati ketika puncaknya yakni tanggal 4 Januari dan akan mencapai intensitas 50 meteor per jam.
Komet Catalina yang Mulai Menyapa Penduduk Bumi
Kredit: Info Astronomy |
Kedudukan Komet Catalina saat ini sedang melewati 0,5 derajat dari bintang paling terang di konstelasi Bootes, Arcturus, pada dinihari 1 Januari 2016. Kita di Indonesia bisa menyaksikannya mulai pukul 4 dinihari waktu lokal ketika kedudukan Komet Catalina sudah cukup tinggi dari cakrawala Timur Laut.
Jika Anda masih terjaga hingga dinihari setelah perayaan tahun baru nanti, Anda mungkin bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk mencari bintik hijau samar Komet Catalina menggunakan teleskop, hanya 0,5 derajat di arah Barat Daya dari bintang Arcturus seperti pada ilustrasi di atas.
Jadi, siap untuk menikmati serangkaian peristiwa langit di tahun baru 2016 ini? Selamat tahun baru!