Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Parit di Mars Terbentuk dari Es Kering, Bukan Air yang Mengalir

Kemungkinan adanya air mengalir di Mars baru-baru ini dipertanyakan setelah pemantauan permukaan Mars oleh kamera HiRISE pada wahana antariksa Mars Reconnaissance Orbiter (LRO) milik NASA. LRO mengungkapkan bahwa pembentukan parit di Mars sedang berlangsung saat ini, dan tampaknya terbentuk oleh es kering alias CO2 selama musim dingin di Mars.
Fitur parit di permukaan Mars yang awalnya diduga terbentuk akibat air yang mengalir. Kredit: NASA, JPL
Info Astronomy - Sejak tahun 2000, kamera yang disematkan pada wahana antariksa di orbit sekitar Mars telah mentransmisikan banyak citra dari lembah kecil yang bentuknya mirip dengan parit yang terbentuk oleh air yang mengalir di Bumi. Parit di Mars tampak berusia kurang dari beberapa juta tahun. Hal ini menunjukkan bahwa air cair dapat terbentuk di Mars saat ini.

Namun, kemungkinan adanya air mengalir di Mars baru-baru ini dipertanyakan setelah pemantauan permukaan Mars oleh kamera HiRISE pada wahana antariksa Mars Reconnaissance Orbiter (LRO) milik NASA. LRO mengungkapkan bahwa pembentukan parit di Mars sedang berlangsung saat ini, dan tampaknya terbentuk oleh es kering alias CO2 selama musim dingin di Mars.

Untuk lebih memahami interaksi antara es CO2 dan material permukaan Mars, Cédric Pilorget, peneliti di Institut d'Astrophysique Spatiale (CNRS / Université Paris-Sud) dan François Forget, ilmuwan CNRS di Laboratoire de météorologie dynamique (UPMC / ENS Paris / CNRS / Ecole polytechnique) telah mengembangkan sebuah model numerik untuk mensimulasikan lingkungan di lereng Mars. Model ini memerhitungkan pertukaran energi akibat radiasi, konduksi termal atau disebabkan oleh perubahan fase CO2.

Karakteristik kunci dari lokasi di mana es kering mengembun adalah bahwa selalu ada lapisan permafrost yang terdiri dari air es yang berada beberapa sentimeter di bawah permukaan. Jadi, ketika CO2 mengembun pada permukaan Mars di musim dingin, udara di permukaan bawah Mars terjebak antara lapisan permafrost di bawah dan lapisan es CO2 di atas.

Dalam kondisi seperti itu, simulasi numerik yang dilakukan oleh Cedric Pilorget dan François Forget telah mengungkapkan perilaku mengejutkan. Pada akhir musim dingin atau musim semi di Mars, cahaya Matahari menembus ke dalam lapisan es CO2 dan memanaskan es kering itu dari bawah. Es CO2 tidak mencair, tapi "menyublim". Gas ini berdifusi ke bawah melalui tanah berpori dekat permukaan.

Lapisan es CO2 akhirnya pecah, lalu menginduksi. Dalam beberapa menit, beberapa meter kubik gas akan mengalir melalui tanah. Aliran tersebut dapat menggoyahkan butiran material tanah untuk membentuk arus granular. Selain itu, mereka juga dapat membuat longsoran pada permukaan Mars.

Model yang diciptakan oleh dua ilmuwan Perancis juga menjelaskan mengapa parit di Mars yang sebagian besar terletak di kisaran lintang 30°-60°, ini karena induksi tekanan udara CO2 dan fluidisasi diprediksi hanya akan terjadi tepat di lintang tinggi Mars.

Menurut penelitian ini, daerah parit di Mars tidak dapat memberikan potensi lingkungan laik huni di Mars pada masa lalu.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.