![]() |
Bumi dan Bulan dari jarak 3 juta kilometer. Kredit: JAXA/Hayabusa 2 |
Dipotret pada 26 November 2015, citra ini diambil menggunakan instrumen vessel’s optical navigation telephoto camera (ONC-T), dan menampilkan wajah dari hemisfer Selatan Bumi kita lengkap dengan Bulan yang berada pada jarak 360.000 kilometer dari Bumi.
Hayabusa 2 telah meluncur pada 3 Desember 2014, dan saat ini sedang memanfaatkan gravitasi Bumi untuk "melompat" ke sebuah asteroid bernama Ryugu. Hayabusa 2 nantinya akan mengumpulkan sample dan data sebanyak-banyaknya untuk penelitiab yabg akan menjadi petunjuk tentang “asal mula evolusi” di Tata Surya. Hayabusa 2 diperkirakan akan mencapai titik terdekat dengan Bumi pada pukul 20:07 WIB pada 3 Desember 2015 – tepat setahun sejak peluncurannya.
Ryugu adalah asteroid tipe-C, yang memiliki jumlah molekul karbon yang melimpah dari tipe asteroid lainnya. Tipe asteroid lainnya adalah tipe-S, yan didominasi oleh permukaan batu dan tipe-M yang didominasi metal. Asteroid tipe-C sangat berguna untuk bahan penelitian karena asteroid tipe ini memiliki zat organik dan mampi menghidrasi mineral, yang artinya asteroid ini mengandung air. Yang menarik adalah, diperkirakan awal mula kehidupan di Bumi diawali dengan asteroid tipe-C ini menabrak Bumi ratusan juta tahun yang lalu.
Yasuhiko Takagi dari Aichi Toho University, yan juga merupakan anggota misi Hayabusa 2 mengatakan, “Mineralsl dan air di laut yang ada di Bumi dipercaya berasal dari nebula yang muncul di Tata Surya awal. Kami berharap mampu untuk menganalisa asal muasal kehidupan di Bumi dengan meneliti sebuah asteroid yang mirip seperti asteroid yang pernah menumbuk Bumi.”