Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Phobos Jatuh ke Permukaan Planet Mars Secara Perlahan

Phobos adalah salah satu dari dua satelit alami yang dimiliki oleh Planet Mars. Phobos semakin mendekati Mars sejarak 2 meter tiap 100 tahun. Diperkirakan dalam waktu 30-50 juta tahun lagi, Phobos akan mengakhiri hidupnya dengan menabrak Mars. Gravitasi Planet Merah akan merenggut dan mencabiknya. Selanjutnya, akan terbentuk cincin yang mengelilingi Mars dari potongan Phobos.
Phobos, salah satu dari dua satelit alami milik Planet Mars. Kredit: NASA/JPL-Caltech/University of Arizona
Info Astronomy - Phobos adalah salah satu dari dua satelit alami yang dimiliki oleh Planet Mars. Satelit alami ini mengorbit Mars di radius 6.000 km. Saat ini, tidak ada satelit alam di tata surya yang mengorbit planet induknya dengan jarak sedekat ini.

Phobos semakin mendekati Mars sejarak 2 meter tiap 100 tahun. Diperkirakan dalam waktu 30-50 juta tahun lagi, Phobos akan mengakhiri hidupnya dengan menabrak Mars. Gravitasi Planet Merah akan merenggut dan mencabiknya. Selanjutnya, akan terbentuk cincin yang mengelilingi Mars dari potongan Phobos.

"Kami pikir Phobos sudah mulai mendekati Planet Mars, dan tanda pertama dari mendekatnya Phobos dengan Mars adalah perubahan orbitnya," kata Terry Hurford dari NASA Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Maryland, AS.

Temuan oleh Hurford dan rekan-rekannya telah dipaparkan pada Pertemuan Tahunan ke-47 dari Division of Planetary Sciences dari American Astronomical Society di National Harbor pada 10 November 2015.

Alur orbit Phobos yang berubah awalnya diperkirakan disebabkan oleh dampak tabrakan yang begitu kuat oleh batu antariksa lain pada masa silam. Namun, baru-baru ini model penelitian baru oleh Hurford dan rekan-rekannya menyatakan kelainan Phobos disebabkan oleh gaya pasang surut yang tidak teratur.

Tarikan gravitasi antara Mars dan Phobos menghasilkan kekuatan pasang surut yang besar. Bumi menarik Bulan satu sama lain dengan cara yang sama, menyebabkan adanya pasang di lautan dan membuat keduanya (Bumi dan Bulan) yang sedikit berbentuk seperti telur daripada bulat sempurna.

Satelit yang mengelilingi planet akan terpengaruh gaya gravitasi. Namun karena gravitasi semakin lemah jika kita menjauhi planet dan sebaliknya, bagian satelit yang menghadap planet mengalami gravitasi planet lebih besar daripada bagian yang menjauhi planet. Inilah gaya pasang surut, dan gaya ini cukup penting untuk planet kita.

Batas Roche ditandai dengan garis putih. Kredit: NASA, Shutterstock
Gaya pasang surut dapat menyebabkan satelit menjadi terentangkan dari berbentuk bola menjadi lebih elips. Namun kepadatan satelit membuat satelit tidak terobek dan hancur akibat gaya pasang surut. Jika satelit tersebut sangat dekat dengan planet, maka perbandingan gaya gravitasi planet di sisi yang menghadap planet dan sisi yang menjauhi planet sangat berbeda kuatnya sehingga menyebabkan gaya pasang surut yang sangat besar. Akibatnya, satelit pun terobek-robek dan hancur menjadi debu dan triliunan serpihan kecil. Lalu serpihan ini tersebar di seluruh bagian orbit dan membentuk cincin.

Ada sebuah jarak dimana satelit cukup dekat dengan planetnya sehingga mulai terobek-robek. Jarak itulah yang disebut Batas Roche. Objek yang berada di Batas Roche atau lebih dekat ke planetnya, akan hancur. Berapa jarak Batas Roche dari planet tergantung dari radius planet dan rasio kepadatan planet dan satelitnya.

Karena kekuatan pasang surut atau gravitasi yang besar tersebut, Phobos akan melewati Batas Roche, lalu akan hancur dan pada akhirnya membentuk cincin baru di sekeliling Mars.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.