Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Wajib Lihat! Inilah Jadwal Peristiwa Astronomis Sepanjang November 2015

November telah tiba, Bumi akan segera menyelesaikan orbit tahunannya mengelilingi Matahari. Menuju akhir tahun, masih banyak peristiwa-peristiwa astronomis yang bakal menghiasi langit malam. Berikut ini adalah jadwalnya.
Kredit: NASA, Info Astronomy
Info Astronomy - November telah tiba, Bumi akan segera menyelesaikan orbit tahunannya mengelilingi Matahari. Menuju akhir tahun, masih banyak peristiwa-peristiwa astronomis yang bakal menghiasi langit malam. Berikut ini adalah jadwalnya.

3 November 2015: Konjungsi Planet Venus dengan Planet Mars
Planet Venus dan Mars akan terlihat sangat berdekatan di langit, mereka hanya terpisah 0°40' satu sama lain! Dari Indonesia, kedekatan keduanya akan terlihat di langit Timur sebelum fajar.

Venus dan Mars sebenarnya sudah terbit di ufuk Timur pukul 02:44 waktu lokal daerah Anda, atau sekitar 2 jam 42 menit sebelum Matahari terbit. Namun keduanya baru enak diamati ketika mencapai ketinggian 34° dari cakrawala Timur, sekitar pukul 05:12 waktu lokal daerah Anda.

Pada saat berdekatan, Venus akan berada di magnitudo -5,0, dan Mars di magnitudo 1,4 serta berada di rasi bintang Virgo. Anda dapat mengamatinya dengan mata telanjang. Venus akan nampak bagai bintang paliiiiiiiiing terang dan Mars nampak bagai bintang kemerahan yang berada di dekatnya.

3 November 2015: Bulan Mencapai Fase Kuartal Akhir (Last Quarter of The Moon)
Lima hari setelah Bulan Purnama pada 27 Oktober 2015, Bulan akan berganti fase ke Kuartal Akhir atau Separuh Kedua (Last Quarter) pada 3 November 2015. Dari Indonesia Bulan akan terlihat di langit sebelum fajar. Ia akan terbit pukul 23:52 waktu lokal daerah Anda, atau sekitar 5 jam 35 menit sebelum Matahari terbit.

5 November 2015: Hujan Meteor Taurid Selatan
Hujan meteor Taurid Selatan akan mencapai tingkat aktivitas maksimumnya pada tanggal 5 November 2015. Beberapa "bintang jatuh" diprediksi akan terlihat dari mulai tanggal 20 Oktober hingga tanggal 30 November.

Ketika puncaknya, hujan meteor Taurid Selatan akan mencapai intensitas 10 meteor per jam (ZHR). Bulan akan berusia 23 hari pada saat aktivitas puncak, sehingga mungkin akan sedikit menurunkan intensitas karena cahaya Bulan yang masih cukup terang.

Untuk mengamatinya, mulailah amati langit saat tengah malam. Anda tak butuh teleskop untuk mengamatinya, cukup berbaring dan pandangi langit. Dapat diamati di seluruh Indonesia, pastikan langit cerah saat pengamatan.

6 November 2015: Konjungsi Bulan dengan Planet Jupiter
Bulan yang berada di fase Sabit akan berdekatan dengan Planet Jupiter, keduanya hanya akan terpisah sekitar 2°08' satu sama lain di langit.

Dari Indonesia, keduanya akan terlihat di langit Timur sebelum fajar. Mereka berdua akan terbit di langit Timur pada pukul 02:08 waktu lokal daerah Anda, atau sekitar 3 jam 19 menit sebelum Matahari terbit. Kedekatan mereka sangat bagus diamati ketika mereka mencapai ketinggian 44° di atas ufuk Timur pukul 05:13 waktu lokal.

Anda dapat menemukan mereka di rasi bintang Leo. Saat pendekatan terdekat, Bulan akan berada di magnitudo -10,9, dan Jupiter di magnitudo -1,9. Oh iya, Anda takkan melihat Planet Jupiter dengan wujud yang besar. Karena jaraknya sangat jauuuuuuuuuuuuuuuh, Anda hanya akan melihat Jupiter bagai bintang kuning di sebelah Bulan.

7 November 2015: Konjungsi Bulan dengan Planet Venus dan Mars
Setelah berkonjungsi ria bersama Jupiter, kali ini Bulan akan bertemu Venus dan Mars sekaligus! Planet Mars hanya akan terpisah 1°43' dari Bulan, sedangkan Venus akan terpisah 1°10' dari Bulan. Ketiganya akan membentuk formasi segitiga.

Dari Indonesia, ketiganya masih akan terlihat di langit Timur sebelum fajar. Ketiganya akan terbit di langit Timur pukul 02:43 waktu lokal, atau 2 jam 50 menit sebelum Matahari terbit. Formasi segitiga ini akan mencapai ketinggian 35° di atas ufuk Timur sekitar pukul 05:12 waktu lokal.

Pada saat konjungsi, Bulan akan berada di magnitudo -10,5, Venus di magnitudo -5,0, dan Mars di magnitudo 1,4. Ketiganya akan muncul di rasi bintang Virgo.

12 November 2015: Bulan Mencapai Fase Bulan Baru (New Moon)
Gerakan orbital Bulan membawanya mengelilingi Bumi sekali setiap empat pekan, dan hal ini menyebabkan adanya siklus fase dari Bulan Baru, Kuartal Pertama, Bulan Purnama, Kuartal Akhir, sampai akhirnya kembali ke fase Bulan Baru sekali setiap 29,5 hari.

Pada fase Bulan Baru, kedudukan Bumi, Bulan dan Matahari semua terletak pada garis lurus secara kasar, dengan Bulan berada di tengah, ia akan membelakangi Bumi dan muncul di depan silau Matahari. Dalam konfigurasi ini, takkan bisa melihat Bulan.

Selama beberapa hari mendatang setelah Bulan Baru, Bulan akan kembali terlihat di langit sore hingga senja yang muncul sebagai fase Sabit. Fase Bulan Baru ini juga menandakan bergantinya bulan Muharram ke Safar 1437 H.

12 November 2015: Hujan Meteor Taurid Utara
Setelah "saudaranya" yakni hujan meteor Taurid Selatan, pada tanggal 12 November akan terjadi hujan meteor Taurid Utara. Beberapa meteor akan terlihat mulai tanggal 20 Oktober hingga 30 November, persis seperti hujan meteor Taurid Selatan.

Tingkat maksimum meteor pada hujan meteor Taurid Utara pun sama seperti hujan meteor Taurid Selatan, diperkirakan akan ada 10 meteor per jam (ZHR). Untuk mengamatinya, mulailah amati langit saat tengah malam. Anda tak butuh teleskop untuk mengamatinya, cukup berbaring dan pandangi langit. Dapat diamati di seluruh Indonesia, pastikan langit cerah saat pengamatan.

18 November 2015: Hujan Meteor Leonid
Hujan meteor Leonid akan mencapai tingkat aktivitas maksimumnya pada tanggal 18 November 2015. Beberapa meteor dari hujan meteor Leonid bahkan sudah bisa diamati sejak tanggal 15 November hingga tanggal 20 November.

Intensitas saat puncaknya cukup banyak, sekitar 20 meteor per jam (ZHR). Bulan juga akan berusia 7 hari pada saat aktivitas puncak Leonid, sehingga cahayanya tidak akan terlalu menghalangi kenampakan meteor di langit.

Untuk mengamatinya, mulailah amati langit saat tengah malam. Anda tak butuh teleskop untuk mengamatinya, cukup berbaring dan pandangi langit. Dapat diamati di seluruh Indonesia, pastikan langit cerah saat pengamatan.

19 November 2015: Bulan Mencapai Fase Kuartal Pertama (First Quarter)
Satu pekan dari fase Bulan Baru, kali ini Bulan mencapai fase Kuartal Pertama. Dari Indonesia, Bulan sudah bisa dilihat sekitar pukul 18:03 waktu lokal daerah Anda, ia akan bertengger 85° di atas horison Barat Daya. Bulan kemudian akan terbenam di Barat Daya sekitar 6 jam 9 menit setelah Matahari terbenam, atau sekitar pukul 23:57 waktu lokal.

21 November 2015: Planet Mars di Titik Aphelion
687 hari orbit Planet Mars mengelilingi Matahari bakal membawa Planet Merah ini berada ke titik terjauh dengan Matahari (secara astronomis disebut aphelion) pada jarak 1,67 SA. [1 SA = 150 juta kilometer]

Sayangnya, peristiwa aphelion ini tidak akan mempengaruhi kenampakan Mars sama sekali, Mars takkan terlihat sebesar Bulan dan sebagainya. Tapi dari Indonesia, Mars akan terlihat di langit sebelum fajar. Ia akan terbit pukul 02:10 waktu lokal, atau sekitar 3 jam 15 menit sebelum Matahari terbit. Sang Planet Merah kemudian akan mencapai ketinggian 38° dari cakrawala Timur daerah Anda sekitar pukul 04:50 waktu lokal.

Tidak seperti kebanyakan dari planet di Tata Surya, yang memiliki orbit melingkar mengelilingi Matahari, Mars memiliki orbit yang cukup elips. Jarak Mars-Matahari bervariasi antara 1,38 SA hingga 1,67 SA, yang berarti bahwa ia menerima 31% lebih sedikit energi dari Matahari pada aphelion dibandingkan dengan perihelion (titik terdekat dengan Matahari).

26 November 2015: Bulan Purnama (Full Moon)
Bulan akan mencapai fase Purnama atau Full Moon sehingga bakal terlihat sepanjang malam karena kedudukannya hampir tepat di seberang kedudukan Matahari di langit. Bulan Purnama secara tradisional diberi nama sesuai dengan musim di mana mereka muncul, dan Bulan Purnama pada November adalah Bulan Purnama ketiga di musim gugur 2015, maka disebut Oak Moon.

Pada saat saat Bulan mencapai fase Purnama, ia akan terletak pada deklinasi +16°17' di rasi bintang Taurus, dan tentunya akan terlihat di seluruh Indonesia selama langit cerah. Jaraknya dari Bumi ketika mencapai fase Bulan Purnama adalah sekitar 366.000 km.

26 November 2015: Komet C/2013 US10 (Catalina) Mencapai Titik Paling Terang
Komet C/2013 US10 (Catalina) diperkirakan akan mencapai titik paling terangnya di langit Bumi, ia akan mencapai magnitudo +3,5. Pada 26 November 2015, komet ini akan berjarak 0,85 SA dari Matahari dan 1,62 SA dari Bumi.

Dari Indonesia, sayangnya komet ini tidak akan teramati. Komet Catalina akan mencapai titik tertinggi di langit pada siang hari di Indonesia, dan akan berada pada ketinggian di bawah 10° saat langit Timur sebelum fajar, membuatnya sukar diamati.

Nah, itulah peristiwa-peristiwa astronomis yang akan terjadi sepanjang November 2015. Mana yang paling Anda tunggu?
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.