Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

NASA: Planet Mars Kehilangan Atmosfernya karena Aktivitas Matahari

Lembaga Antariksa AS (NASA) baru saja mengumumkan "temuan besar" mereka dari Mars; mereka menemukan bahwa atmosfer Planet Merah telah menghilang karena adanya aktivitas Matahari seperti badai Matahari maupun angin Matahari biasa.
Mars. Kredit: Getty Images, NASA
Info Astronomy - Lembaga Antariksa AS (NASA) baru saja mengumumkan "temuan besar" mereka dari Mars; mereka menemukan bahwa atmosfer Planet Merah telah menghilang karena adanya aktivitas Matahari seperti badai Matahari maupun angin Matahari biasa.

Miliaran tahun yang lalu, Mars mungkin sangat mirip seperti Bumi. Ada sejumlah besar air di permukaannya, dan planet tetangga Bumi ini dibungkus dalam suasana atmosfer yang tebal dan bagus. Namun sekarang, setelah kehilangan 99 persen atmosfernya, Mars menjadi dingin, kering, dan ekstrim. Jenis bencana macam apa yang menyebabkan transformasi besar-besaran tersebut?

Untuk mengetahui, wahana antariksa MAVEN (Mars Atmosphere and Volatile Evolution mission) milik NASA yang mengorbit Planet Mars telah mempelajari gumpalan tipis atmosfer yang tersisa. MAVEN baru saja tiba di Mars sekitar setahun yang lalu, tapi wahana antariksa tersebut sudah mempelajari banyak hal yang cukup untuk membuat 49 karya ilmiah.

Dan hari ini, 4 makalah ilmiah dari misi MAVEN dirilis pada Science, dan 45 makalah ilmiah lainnya dirilis di Geophysical Research Letters.

Data terakhir MAVEN mendukung hipotesis bahwa partikel bermuatan dari Matahari --terutama coronal mass ejections-- telah membuat Mars kehilangan atmosfernya dari tahun ke tahun, sehingga kini Mars hampir tidak memiliki atmosfer.

Perbandingan atmosfer Bumi dengan Mars. Kredit: NASA
Di awal pembentukan Tata Surya, Matahari muda sangat aktif dan penuh gejolak. Saat itu, permukaan bergolak secara teratur meledak dan mengeluarkan semburan besar dari gas dan medan magnet berupa coronal mass ejections (CME). Partikel bermuatan tersebut meletus dan menabrak planet-planet Tata Surya.

Beruntung bagi Bumi, medan magnet Bumi berhasil menolak partikel bermuatan dari Matahari tersebut. Dan malang bagi Mars, ia tidak begitu beruntung. Meskipun Mars memiliki medan magnet pelindung, sayangnya medan magnet tersebut telah hancur di beberapa titik. Akibatnya, partikel bermuatan dari CME menabrak atmosfer Mars seperti gelombang tsunami.

Para ilmuwan telah lama menduga bahwa CME mungkin telah memainkan peran dalam mendegradasi atmosfer Mars. Dan sekarang, berkat MAVEN, para ilmuwan akhirnya bisa memperkirakan seberapa besar peran itu. Ketika partikel bermuatan dari Matahari memukul molekul di atmosfer Mars, partikel bermuatan tersebut membuat molekul-molekul atmosfer Mars terkikis dan menghilang.

Dengan mengamati suasana atmosfer Mars sebelum dan setelah serangan CME pada Maret 2015 silam, tim MAVEN menemukan bahwa CME membuat atmosfer Mars melarikan diri 10 kali lebih cepat. Dan ini bahkan bukan disebabkan badai Matahari yang terlalu besar.

Hilangnya medan magnet pelindung milik Mars kemungkinan merupakan faktor kunci, tetapi para ilmuwan tidak yakin bagaimana yang terjadi. Mungkin MAVEN, yang juga mengukur sisa-sisa magnetosfer Mars, akan memberikan petunjuk tentang apa yang terjadi pada rilisan berikutnya.

Saat ini para ilmuwan memiliki perkiraan berapa banyak kerusakan atmosfer Mars yang disebabkan oleh badai Matahari tingkat menengah, dan tim ilmuwan ini ingin belajar apa jadinya bila ada badai Matahari yang lebih besar atau lebih kecil yang mengikis atmosfer Mars.

Tulisan ini diolah dari press-release NASA
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.