Lingkaran merah di tengah merupakan lokasi supernova yang bakal terlihat awal tahun 2016. Kredit: NASA/ESA/HST |
Lensa gravitasi terjadi ketika objek besar (atau benda-benda seperti gugusan galaksi) memperbesar dan mendistorsi cahaya galaksi yang terletak di latar belakangnya. Dalam hal ini, gugus galaksi yang begitu besar mendeformasi ruang dan waktu sehingga menjadi seperti kaca pembesar raksasa.
Ledakan bintang yang secara astronomis disebut supernova yang akan kita lihat pada tahun 2016 adalah supernova yang meledak tahun 2014, yang dikenal sebagai Supernova Refsdal. Supernova ini meledak pada galaksi yang berjarak 9 miliar tahun cahaya dari Bumi. Supernova ini terdeteksi dari lensa yang dibuat oleh sebuah gugus galaksi masif bernama MACS J1149 + 2223, yang berjarak 5 miliar tahun cahaya dari Bumi kita.
Ketika ledakan bintang ini pertama kali ditemukan, para astronom telah berhasil mengobservasinya sebanyak empat kali. Dengan memelajari distribusi materi pada sebuah gugus galaksi, tim astronom HST mampu memprediksi bahwa beberapa foton yang dipancarkan oleh supernova masih berada di luar angkasa dan belum tiba di Bumi.
Supernova yang dinamai Refsdal ini dilakukan untuk menghormati astrofisikawan Norwegia bernama Sjur Refsdal yang pada tahun 1964 pertama kali mengusulkan penggunaan lensa gravitasi untuk menemukan supernova serta untuk memelajari ekspansi alam semesta.
Ikuti update dari observasi ini melalui akun sosial media HST di Twitter dan Facebook.