Miliaran Tahun Lalu, Jupiter Mungkin "Menendang" Keluar Planet Raksasa Gas Lain

Jupiter. Kredit: NASA

Info Astronomy - Seperti dalam sebuah perlombaan, empat miliar tahun yang lalu Jupiter mungkin telah mendepak sebuah planet raksasa gas lain saat Tata Surya baru saja terbentuk. Permodelan terbaru bahkan menyatakan bahwa Jupiter adalah "tersangka utama" dalam kasus pengusiran planet raksasa gas lain ini.

Permodelan tersebut diracang oleh sebuah tim astronom dari University of Toronto, yang membuat simulasi bagaimana orbit Jupiter beserta satelit-satelit alami milik Saturnus berinteraksi dengan planet raksasa gas lain tersebut.

Masa-masa awal Tata Surya masih penuh misteri yang cukup sulit terurai, dan ilmuwan telah mengandalkan simulasi untuk memahami rincian dari pembentukan planet. Model dapat memprediksi orbit sang planet raksasa gas lain ini, yang diperkirakan terletak di sabuk Kuiper (di mana Pluto berada saat ini).

Tapi meskipun mereka dapat memprediksi banyak fitur, model yang ada sekarang masih gagal untuk memperhitungkan eksentrisitas dari planet raksasa gas yang terusir ini (yang memiliki diperkirakan memilik eksentrisitas lebih kecil).

Namun sebuah koreksi pada tahun 2011 menunjukkan bahwa jika planet raksasa gas kelima telah hadir dalam pembentukan Tata Surya dan kemudian diusir, maka simulasi ini menunjukan planet raksasa gas tersebut memiliki eksentrisitas yang lebih tinggi.

Menurut model tahun 2011, planet yang hilang ini adalah planet raksasa es, terbuat dari unsur-unsur seperti karbon dan oksigen, serta massa dan komposisinya mirip Uranus dan Neptunus, duo raksasa es di Tata Surya. Jupiter dan Saturnus terbuat dari unsur-unsur yang lebih ringan, sebagian besar hidrogen dan helium dan mereka disebut raksasa gas.

Dalam permodelan dari astronom di University of Toronto, baik Saturnus ataupun Jupiter bisa saja bertanggung jawab untuk kasus pengusiran planet gas kelima ini.

Namun menurut penelitian, yang diterbitkan dalam The Astrophysical Journal edisi 1 November 2015, Jupiter secara signifikan merupakan pelaku tunggal "penendangan" planet raksasa gas (atau es). Sedangkan probabilitas bahwa Saturnus adalah pelakunya hanya 1%.

Ryan Cloutier, penulis utama studi tersebut, mengatakan, "Saya pikir studi simulasi numerik seperti yang kami lakukan ini cukup penting untuk mengembangkan pemahaman tentang evolusi awal Tata Surya. Kita tahu tentang begitu banyak objek di Tata Surya saat ini dan mereka memberikan kita untuk mengetahui seperti apa Tata Surya miliaran tahun yang lalu. Semakin banyak penelitian yang dilakukan dan dipublikasikan, semakin dekat kita untuk mencapai pemahaman lengkap tentang bagaimana sistem Tata Surya kita terbentuk hingga menjadi seperti sekarang ini."