Saran pencarian

Bumi Tercipta Lebih Dulu: Solusi untuk Paradoks Fermi?

Keberadaan kita di alam semesta merupakan sebuah teka-teki, kehidupan kita di Bumi berevolusi dengan kercerdasan teknologi yang kini mencari "kecerdasan teknologi lainnya" yang berada di galaksi kita. Tapi ada sebuah persoalan; sepertinya manusia baru satu-satunya spesies "cerdas" di alam semesta, apa yang menyebabkannya?
Kredit: Shutterstock
Info Astronomy - Keberadaan kita di alam semesta merupakan sebuah teka-teki, kehidupan kita di Bumi berevolusi dengan kercerdasan teknologi yang kini mencari "kecerdasan teknologi lainnya" yang berada di galaksi kita. Tapi ada sebuah persoalan; sepertinya manusia baru satu-satunya spesies "cerdas" di alam semesta, apa yang menyebabkannya?

Pertanyaan ini terbentuk dari Fermi Paradoks: mengingat usia alam semesta dan probabilitas yang tinggi dari adanya kehidupan yang berkembang di planet yang mengorbit bintang lain, tapi di mana "mereka" semua? Kenapa kita tidak (atau belum) menemukannya?

Menurut sebuah studi baru berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Teleksop Antariksa Hubble dan Teleskop Antariksa Kepler milik NASA, kemungkinan Planet Bumi kita telah tercipta lebih dulu dari planet lainnya yang kemungkinan berpenghuni di alam semesta. Ini yang membuat kita belum menemukan kehidupan cerdas lain; mereka belum tercipta.

Penelitian yang berfokus pada periode evolusi sebuah planet, menemukan bahwa ketika planet kita terbentuk dari cakram protoplanet Matahari muda sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu, planet Bumi kita tercipta dalam era ketika hanya sekitar 8% dari planet berpotensi berpenghuni yang juga baru saja terbentuk di alam semesta.

"Ini berarti ada sekitar 92% planet lain yang berpotensi berpenghuni namun belum tercipta, beberapa planet tersebut bahkan mungkin saat ini masih dalam tahap pembentukan, atau baru saja berada pada orbit yang tepat untuk kehidupan bisa berkembang," kata Peter Behroozi dari Space Telescope Science Institute (STScI) di Baltimore.

"Ada materi yang cukup tersisa (setelah Big Bang) untuk menghasilkan lebih banyak planet berpotensi berpenghuni di masa depan, di Bima Sakti dan galaksi lainnya," kata Molly Peeples, juga dari STScI.

Dengan menggabungkan studi dari Hubble dengan data exoplanetary dari Kepler, para peneliti mampu membentuk gambaran potensi planet laik huni di galaksi kita dan menggunakannya sebagai model untuk memperkirakan jumlah planet laik huni lainnya di seluruh jagad raya.

Dengan ekstrapolasi dari data yang relatif kecil milik Kepler, astronom memperkirakan bahwa saat ini setidaknya ada sekitar 1 miliar planet seukuran Bumi mengorbit bintang induk mereka dalam zona laik huni di Bima Sakti. Jika kita menganggap ada 100 miliar galaksi di alam semesta teramati, otomatis ada kemungkinan sejumlah besar planet asing yang berpenghuni.

Menurut para peneliti, keuntungan planet Bumi kita tercipta lebih awal dari 92% planet berpotensi berpenghuni lainnya adalah peradaban kita bisa berkembang lebih cepat sehingga kita memiliki kesempatan luar biasa untuk belajar tentang tahap awal evolusi kosmik, serta menggunakan teleskop antariksa (seperti Hubble) untuk melihat awal pembentukan galaksi.

Diperkirakan, untuk pada peradaban masa depan, triliun tahun dari sekarang, peradaban masa depan bakal melihat alam semesta yang sangat berbeda ketimbang alam semesta saat ini sekarang.

Tentu saja, ini hanyalah sebuah eksperimen pemikiran yang menyenangkan; memprediksi keberadaan makhluk asing yang cerdas di masa depan, apalagi bagaimana mereka dapat menginterpretasikan lingkungan kosmik mereka.

Siapa tahu, karena alam semesta memiliki potensi tak terbatas untuk membentuk planet baru yang juga memiliki kehidupan baru (dan kecerdasan baru), mereka semua baru akan terbentuk lama setelah peradaban mausia di Bumi telah hilang. Penelitian ini berfungsi untuk mengingatkan kita bahwa waktu kita sebagai bentuk kehidupan cerdas di alam semesta hanya sekilas, dan tampaknya bakal lebih banyak makhluk cerdas lain yang akan berkembang seperti peradaban kita saat ini setelah peradaban kita telah lama tiada.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.