Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Postingan

Kabut Asap di Indonesia Mungkin Belum Berakhir Sampai Akhir Tahun

Kabut asap yang menyesakan di Pulau Sumatera dan Kalimantan mungkin belum akan menghilang hingga satu hingga dua bulan ke depan menurut menteri lingkungan hidup Malaysia, sementara ahli kehutanan Indonesia mengatakan bahkan kabut asap akan terus pekat sampai akhir tahun 2015.
Kabut asap di Sumatera dan Kalimantan dipotret dari jarak 1,6 juta km di atas permukaan Bumi. Kredit: NASA
Info Astronomy - Kabut asap yang menyesakan di Pulau Sumatera dan Kalimantan mungkin belum akan menghilang dalam satu hingga dua bulan ke depan menurut menteri lingkungan hidup Malaysia, sementara ahli kehutanan Indonesia mengatakan bahkan kabut asap akan terus pekat sampai akhir tahun 2015.

Pemerintah Indonesia awal Oktober ini setuju untuk menerima bantuan internasional setelah gagal selama berminggu-minggu untuk memadamkan kebakaran dari pembakaran lahan dan hutan yang telah menyelimuti Sumatera, Kalimantan hingga negeri jiran Malaysia dan Singapura.

Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Malaysia, Wan Junaidi Tuanku Jaafar mengatakan upaya bantuan internasional tersebut tidak akan memiliki dampak signifikan terhadap berkurangnya asap. Wan Junaidi mengatakan, hanya ketika diguyur hujan lebat saat musim hujan lah yang akan mengurangi asap ini.

Menurut Lembaga Antariksa AS (NASA) pada situs Earth Observatory, bencana kabut asap di Indonesia merupakan yang terburuk dalam satu dekade terakhir. Ditambah lagi, tahun ini musim kemarau di Indonesia mungkin tidak akan benar-benar berhenti sampai akhir tahun, atau terlambat dua bulan, menurut Herry Purnomo, seorang ilmuwan di Center for International Forestry Research.

"Datangnya November nanti sepertinya tidak akan benar-benar menghilangkan kabut asap. Saya perkirakan kabut masih akan terjadi sampai Desember," katanya seperti dikutip dari Phys.org. Purnomo juga mengatakan kebakaran telah menyebar ke daerah-daerah yang tidak sebelumnya tidak pernah terpengaruh karena pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit yang tidak becus.

Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan data satelit menunjukkan Indonesia kini memiliki lebih dari 1.500 titik api yang membuat kabut asap begitu pekat dan mencekik pernafasan. Kualitas udara di Sumatera, Kalimantan, Malaysia dan Singapura kini sangat berbahaya.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.