Citra Bumi dipotret melalui satelit Himawari milik Jepang. Kredit: AGU |
Citra di atas adalah citra (yang sudah kami crop) dari satelit cuaca Himawari milik Jepang, Anda dapat dengan jelas melihat asap dari kebakaran hutan yang meliputi beberapa pulau di Indonesia. Himawari adalah satelit yang terletak di orbit geostasioner. Tidak hanya dari Himawari, kabut asap juga terlihat jelas dari satelit Deep Space Climate Observatory, yang berjarak 1,6 juta km.
Apa yang terjadi? Jawabannya adalah kelapa sawit. Kebakaran ini memang disengaja untuk membuka lahan perkebunan kelapa sawit. Sayang sungguh sayang, curah hujan di Indonesia kini berada di bawah batas normal, dan ditambah hutan Indonesia yang sangat kering. Alhasil, asap semakin besar, hujan tak kunjung turun deras.
Masalah kebakaran ilegal ini ironisnya terjadi setiap tahun. Dan cuaca kering tahun 2015 ini telah membuatnya menjadi jauh lebih buruk dari tahun-tahun yang lalu. Kabut pekat, kesehatan terganggu, aktivitas masyarakat pun lumpuh.
Mengapa tak kunjung turun hujan? Justru ini disebabkan karena asap. Kabut asap seperti ini benar-benar dapat mengurangi curah hujan di seluruh wilayah yang terkena dampak, ditambah tahun ini juga ada El Nino, hujan seolah enggan turun.
Sebuah studi pada tahun 2006 menegaskan bahwa cuaca kering dari El Nino kemungkinan menyebabkan asap bakal betah berlama-lama di udara dari biasanya. Iklim Bumi telah berubah, mungkinkah kita bertahan?