Saran pencarian

HARI INI 2007: Astronot Pertama dari Asia Tenggara Meluncur ke ISS

Hari ini tepat 8 tahun yang lalu sejak astronot Asia Tenggara pertama meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Ia adalah Sheikh Muszaphar Shukor asal Malaysia.
Sheikh Muszaphar Shukor, astronot Asia Tenggara pertama dari Malaysia di ISS. Kredit: Getty Images
Info Astronomy - Hari ini tepat 8 tahun yang lalu sejak astronot Asia Tenggara pertama meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Ia adalah Sheikh Muszaphar Shukor asal Malaysia.

Pengiriman astronot Malaysia ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) di luar angkasa merupakan bagian dari paket pembelian 18 pesawat tempur Sukhoi milik Rusia oleh Malaysia pada tahun 2003. Malaysia mengadakan pemilihan astronot dari 11.000 calon yang mendaftarkan diri.

Calon yang terpilih menjalani latihan terakhir di Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan. Muszaphar dan tiga calon akhir yang lain dipilih pada awal tahun 2006. Setelah selesai menjalani latihan di Star City, Rusia, Sheikh Muszaphar dipilih sebagai calon utama astronot pertama Malaysia, sementara Faiz Khaleed dijadikan calon cadangan.

Muszaphar bersama Yuri Malenchenko (Rusia) dan Peggy Whitson (AS) berhasil lepas landas pada dengan Soyuz TMA-11 yang diluncurkan menuju ISS. Soyuz TMA-11 yang membawa ketiga awak ini meluncur dengan sukses pada pukul 20:22 WIB, Rabu 10 Oktober 2007.

Sesuai rencana, Sheikh Muszaphar berada di ISS selama 12 hari sebelum kembali ke Bumi. Ia juga telah menjalankan percobaan-percobaan di bidang kesehatan di dalam ISS, seperti karakteristik dan perkembangan sel-sel kanker hati dan leukimia, serta kristalisasi berbagai protein dan mikroba pada gravitasi rendah.

Eksperimen yang berhubungan dengan kanker hati, leukimia dan mikroba akan menguntungkan ilmu pengetahuan dan penelitian kedokteran secara umum, sedangkan percobaan mengenai kristalisasi protein, dalam hal ini lipase, akan menguntungkan industri Malaysia secara langsung.

Karena Sheikh Muszaphar adalah seorang Muslim, dan masa penerbangannya bertepatan dengan bulan Ramadhan saat itu, Dewan Fatwa Nasional Malaysia akhirnya mengeluarkan buku panduan untuk Muslim di antariksa.

Buku panduan tersebut mengatur tata cara salat di ruangan gravitasi lemah, bagaimana mencari kiblat dari ISS, bagaimana menentukan waktu salat, dan bagaimana berpuasa. Selain itu, Sheikh Muszaphar juga merayakan hari raya Idul Fitri di luar angkasa saat misinya berlangsung. Untuk itu, ia membawa bekal sate dan kue dan membagi-bagikannya kepada anggota misi yang lain pada hari Sabtu, 13 Oktober untuk merayakan Idul Fitri.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.