Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Kehidupan Para Astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional

Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS, English: International Space Station) adalah satelit terbesar buatan manusia yang mengorbit Bumi pada ketinggian 360 km di atas permukaan Bumi. ISS mengorbit Bumi sekali setiap 90 menit, yang berarti para astronot di ISS akan melihat 16 kali Matahari terbit dan terbenam dalam sehari.
Ditulis oleh Rima Fauziah -- #AstroSharing
Stasiun Luar Angkasa Internasional. Kredit: NASA
Info Astronomy - Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS, English: International Space Station) adalah satelit terbesar buatan manusia yang mengorbit Bumi pada ketinggian 360 km di atas permukaan Bumi. ISS mengorbit Bumi sekali setiap 90 menit, yang berarti para astronot di ISS akan melihat 16 kali Matahari terbit dan terbenam dalam sehari.

ISS adalah proyek luar angkasa besar yang tidak dimiliki hanya satu negara, melainkan hasil kerja sama antarsa NASA (AS), Roscosmos (Rusia), JAXA (Jepang), ESA (beberapa negara Eropa) dan CSA (Kanada) semua bersinergi untuk membangunnya.

Lembaga-lembaga antariksa tadi secara teratur mengirim astronot (dan "kosmonot," sebutan astronot dari Rusia) ke ISS untuk misi ekspedisi setiap enam bulan sekali. Tahukah? Ekspedisi 1, yang pertama meluncur ke ISS, adalah pada tanggal 31 Oktober 2000.

Tiap misi ekspedisi beranggotakan 3 orang, dan sampai artikel ini ditulis sudah mencapai misi Ekspedisi 45, tepatnya baru serah terima jabatan komandan dari Ekspedisi 44 oleh Genaldy Padalka ke komandan Ekspedisi 45 Scott Kelly.

Bagaimana Astronot Meluncur ke ISS?
Hingga tahun 2011, para astronot dikirim ke ISS dengan menumpangi pesawat ulang-alik (space shuttle) milik AS, namun pada tahun itu program pesawat ulang-alik dipensiunkan. Sebagai gantinya, para astronot diluncurkan ke ISS dengan kapsul Soyuz milik Rusia, yang butuh biaya $ 71.000.000 per astronot!

Soyuz. Kredit: Roscosmos
Di dalam ISS, para astronot yang ikut misi ekspedisi akan melakukan percobaan ilmiah untuk instansi pemerintah, perusahaan swasta serta lembaga pendidikan sejak tahun 2000. Percobaan ilmiahnya bervariasi, bahkan pernah ada percobaan ilmiah untuk mengamati koloni semut di luar angkasa.

Astronot di dalam ISS di luar angkasa kehilangan massa tulang 10 kali lebih besar dari manusia yang berusia 70 tahun di Bumi. Bagaimana kita tahu? Sampel darah dan urin yang pernah diteliti dan dibawa pulang ke Bumi oleh astronot memberikan pengetahuan tentang mekanisme manusia kehilangan massa tulang.

Selain melakukan eksperimen, para astronot di ISS harus selalu menjaga rumah kedua manusia tersebut dalam kondisi prima. Bahkan jika ada yang tidak beres, para astronot dapat menghubungi kontrol misi di Houston, AS.

Bagaimana dengan Toilet di ISS?
Tentunya, ISS tidak menggunakan toilet yang sama dengan yang ada di Bumi. Toilet di ISS menggunakan sistem hisap untuk mengumpulkan limbah, yang kemudian disimpan dalam penampungan khusus dan disimpan di dalam wadah aluminium sampai 'mereka' penuh.

Uniknya, setiap wadah alumunium yang penuh dengan kotoran akan dilemparkan ke atmosfer Bumi, sehingga akan habis terbakar di atmosfer sebelum sampai di permukaan Bumi. Adapun untuk urin, astronot asal Kanda, Chris Hadfield mengatakan urin langsung masuk ke pendaur ulang air untuk air minum para astronot di sana. Ew!

Internet di ISS
Apakah Anda mengikuti akun Twitter para astronot? Mungkin Anda bertanya: bagaimana cara mereka terhubung ke internet?

Menurut astronot Clayton Anderson asal AS, ISS memperoleh akses internet untuk pertama kalinya pada tahun 2010. Jangan ditanya kecepatan akses internetnya, ternyata masih sangaaaaaat lambat. Para astronot di ISS bisa berkomunikasi dengan teman atau keluarga di Bumi menggunakan video dan atau email yang dikirim melalui saluran S Band, yang memiliki kecepatan downlink maksimum 300 Mbps saja.

Dengan semua percobaan ilmiah, pemeliharaan ISS dan hal-hal lain yang harus para astronot lakukan di ISS, tentunya mereka butuh tidur. Para astronot tidur di ISS dengan cukup mengikat dirinya pada kasur khusus di ISS, biar tidak mengambang-ngambang di ISS, lalu memejamkan mata seperti tidur di Bumi.

Para astronot bisa tidur selama delapan setengah jam setiap 24 jam, meskipun sebagian besar astronot kadang sudah bangun setelah enam tidur, karena tubuh mereka tidak merasa lelah di gravitasi mikro.

Jago nulis artikel? Kirim artikel hasil tulisanmu melalui program #AstroSharing! Ada honorarium bagi yang tulisannya dimuat seperti tulisan ini. Klik di sini untuk info lengkap.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.