Stasiun Luar Angkasa Internasional. Kredit: NASA |
ISS adalah proyek luar angkasa besar yang tidak dimiliki hanya satu negara, melainkan hasil kerja sama antarsa NASA (AS), Roscosmos (Rusia), JAXA (Jepang), ESA (beberapa negara Eropa) dan CSA (Kanada) semua bersinergi untuk membangunnya.
Lembaga-lembaga antariksa tadi secara teratur mengirim astronot (dan "kosmonot," sebutan astronot dari Rusia) ke ISS untuk misi ekspedisi setiap enam bulan sekali. Tahukah? Ekspedisi 1, yang pertama meluncur ke ISS, adalah pada tanggal 31 Oktober 2000.
Tiap misi ekspedisi beranggotakan 3 orang, dan sampai artikel ini ditulis sudah mencapai misi Ekspedisi 45, tepatnya baru serah terima jabatan komandan dari Ekspedisi 44 oleh Genaldy Padalka ke komandan Ekspedisi 45 Scott Kelly.
Bagaimana Astronot Meluncur ke ISS?
Hingga tahun 2011, para astronot dikirim ke ISS dengan menumpangi pesawat ulang-alik (space shuttle) milik AS, namun pada tahun itu program pesawat ulang-alik dipensiunkan. Sebagai gantinya, para astronot diluncurkan ke ISS dengan kapsul Soyuz milik Rusia, yang butuh biaya $ 71.000.000 per astronot!
Soyuz. Kredit: Roscosmos |
Astronot di dalam ISS di luar angkasa kehilangan massa tulang 10 kali lebih besar dari manusia yang berusia 70 tahun di Bumi. Bagaimana kita tahu? Sampel darah dan urin yang pernah diteliti dan dibawa pulang ke Bumi oleh astronot memberikan pengetahuan tentang mekanisme manusia kehilangan massa tulang.
Selain melakukan eksperimen, para astronot di ISS harus selalu menjaga rumah kedua manusia tersebut dalam kondisi prima. Bahkan jika ada yang tidak beres, para astronot dapat menghubungi kontrol misi di Houston, AS.
Bagaimana dengan Toilet di ISS?
Tentunya, ISS tidak menggunakan toilet yang sama dengan yang ada di Bumi. Toilet di ISS menggunakan sistem hisap untuk mengumpulkan limbah, yang kemudian disimpan dalam penampungan khusus dan disimpan di dalam wadah aluminium sampai 'mereka' penuh.
Uniknya, setiap wadah alumunium yang penuh dengan kotoran akan dilemparkan ke atmosfer Bumi, sehingga akan habis terbakar di atmosfer sebelum sampai di permukaan Bumi. Adapun untuk urin, astronot asal Kanda, Chris Hadfield mengatakan urin langsung masuk ke pendaur ulang air untuk air minum para astronot di sana. Ew!
Internet di ISS
Apakah Anda mengikuti akun Twitter para astronot? Mungkin Anda bertanya: bagaimana cara mereka terhubung ke internet?
Menurut astronot Clayton Anderson asal AS, ISS memperoleh akses internet untuk pertama kalinya pada tahun 2010. Jangan ditanya kecepatan akses internetnya, ternyata masih sangaaaaaat lambat. Para astronot di ISS bisa berkomunikasi dengan teman atau keluarga di Bumi menggunakan video dan atau email yang dikirim melalui saluran S Band, yang memiliki kecepatan downlink maksimum 300 Mbps saja.
Dengan semua percobaan ilmiah, pemeliharaan ISS dan hal-hal lain yang harus para astronot lakukan di ISS, tentunya mereka butuh tidur. Para astronot tidur di ISS dengan cukup mengikat dirinya pada kasur khusus di ISS, biar tidak mengambang-ngambang di ISS, lalu memejamkan mata seperti tidur di Bumi.
Para astronot bisa tidur selama delapan setengah jam setiap 24 jam, meskipun sebagian besar astronot kadang sudah bangun setelah enam tidur, karena tubuh mereka tidak merasa lelah di gravitasi mikro.
Jago nulis artikel? Kirim artikel hasil tulisanmu melalui program #AstroSharing! Ada honorarium bagi yang tulisannya dimuat seperti tulisan ini. Klik di sini untuk info lengkap.