Ilustrasi Bumi ketika ekuinoks September. Kredit: NASA |
Pada saat hari ekuinoks, Matahari akan terbit tepat di ufuk Timur, bergerak semu melalui ekuator dan terbenam di ufuk Barat. Akibatnya, Matahari akan muncul di atas kepala pada siang hari di wilayah-wilayah yang berada di khatulistiwa Bumi.
Ekuinoks terjadi dua kali dalam setahun, yakni pada Maret dan September. Dan pada saat hari ekuinoks, waktu siang dan malam di Bumi sama rata: 12 jam. Nama "ekuinoks" berasal dari bahasa Latin aequus (yang berarti sama) dan nox (yang bermakna malam), karena selama ekuinoks, panjang siang dan malam sama.
Ketika Oktober tiba nanti, kedudukan Matahari akan berubah secara dramatis, tidak lagi di equator. Matahari akan terbit sedikit ke arah Tenggara dan terbenam sedikit ke arah Barat Daya. Hal ini akan membuat siang hari lebih pendek daripada malam hari di belahan Bumi Utara, dan sebaliknya di belahan Bumi Selatan.
Setelah ekuinoks, Matahari akan lebih menyinari belahan Bumi Selatan daripada belahan Bumi Utara. Membuat wilayah Selatan Bumi mengalami musim panas dan wilayah Utara Bumi mengalami musim dingin.