Di bawah kerak es tebal Enceladus terdapat samudra air cair. Kredit: NASA |
Para ilmuwan sebelumnya tidak yakin seberapa besar samudra di bawah permukaan Enceladus. Namun sekarang, wahana antariksa Cassini milik NASA memiliki jawabannya: samudra air cair di Enceladus mengelilingi seluruh intinya.
Jawaban terkonfirmasi dari data studi getaran sang satelit alami. Enceladus bergerak sedikit lebih cepat dan sedikit lebih lambat dalam orbitnya mengelilingi Saturnus, sehingga Enceladus terlihat maju-mundur saat mengorbit planet induknya. Teorinya, jika permukaan Enceladus solid (seluruhnya terdiri dari bebatuan), ia tidak akan bergerak seperti ini. Model interior Enceladus menunjukkan adanya lapisan cairan di antara permukaan dan inti.
Ilustrasi anatomi Enceladus. Kredit: NASA |
Cassini dijadwalkan untuk terbang lintas dekat Enceladus pada 28 Oktober 2015, merupakan misi terdekat wahana antariksa Cassini untuk mengunjungi Enceladus. Cassini nantinya akan berada pada ketinggian 49 kilometer di atas permukaan Enceladus.
Misi Cassini-Huygens adalah proyek kerjasama antara NASA, ESA (European Space Agency) dan Badan Antariksa Italia. Jet Propulsion Laboratory milik NASA di Pasadena, California, adalah yang mengelola misi ini.
Misi Cassini-Huygens adalah proyek kerjasama antara NASA, ESA (European Space Agency) dan Badan Antariksa Italia. Jet Propulsion Laboratory milik NASA di Pasadena, California, adalah yang mengelola misi ini.