Saran pencarian

Ada Samudra di Enceladus, Satelit Alami Milik Saturnus

Enceladus saat ini sedang diteliti oleh para ilmuwan dunia. Satelit alami milik Planet Saturnus tersebut terdeteksi mengeluarkan uap air raksasa dari kutub selatannya, dan data gravitasinya menunjukkan kemungkinan adanya samudra air cair di bawah permukaannya.
Di bawah kerak es tebal Enceladus terdapat samudra air cair. Kredit: NASA
Info Astronomy - Enceladus saat ini sedang diteliti oleh para ilmuwan dunia. Satelit alami milik Planet Saturnus tersebut terdeteksi mengeluarkan uap air raksasa dari kutub selatannya, dan data gravitasinya menunjukkan kemungkinan adanya samudra air cair di bawah permukaannya.

Para ilmuwan sebelumnya tidak yakin seberapa besar samudra di bawah permukaan Enceladus. Namun sekarang, wahana antariksa Cassini milik NASA memiliki jawabannya: samudra air cair di Enceladus mengelilingi seluruh intinya.

Jawaban terkonfirmasi dari data studi getaran sang satelit alami. Enceladus bergerak sedikit lebih cepat dan sedikit lebih lambat dalam orbitnya mengelilingi Saturnus, sehingga Enceladus terlihat maju-mundur saat mengorbit planet induknya. Teorinya, jika permukaan Enceladus solid (seluruhnya terdiri dari bebatuan), ia tidak akan bergerak seperti ini. Model interior Enceladus menunjukkan adanya lapisan cairan di antara permukaan dan inti.

Ilustrasi anatomi Enceladus. Kredit: NASA
Enceladus saat ini dianggap salah satu lokasi terbaik untuk mencari kehidupan luar Bumi di Tata Surya kita. Ada kemungkinan bahwa samudra di bawah permukaan Enceladus meruap keluar melalui geyser yang berhasil teramati. Saat ini para ilmuwan sedang menunggu Cassini untuk sedikit menukik lebih dekat ke Enceladus untuk mencari tahu apa yang sebenarnya tersembunyi di bawah permukannya.

Cassini dijadwalkan untuk terbang lintas dekat Enceladus pada 28 Oktober 2015, merupakan misi terdekat wahana antariksa Cassini untuk mengunjungi Enceladus. Cassini nantinya akan berada pada ketinggian 49 kilometer di atas permukaan Enceladus.

Misi Cassini-Huygens adalah proyek kerjasama antara NASA, ESA (European Space Agency) dan Badan Antariksa Italia. Jet Propulsion Laboratory milik NASA di Pasadena, California, adalah yang mengelola misi ini.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.