![]() |
Nebula planeter ESO 387-1. Kredit: European Southern Observatory (ESO) |
Objek di atas secara resmi bernama ESO 378-1 alias Southern Owl Nebula atau Nebula Burung Hantu Selatan. Ia merupakan nebula planeter, yakni berupa awan gas yang dilepaskan oleh sebuah bintang sekarat. Nebula planeter adalah salah satu tahapan kematian bintang yang massanya terlalu kecil untuk meledak sebagai supernova.
Alih-alih meledak, ketika bintang sampai ke akhir hayatnya, sang bintang malah mengeluarkan gas-gasnya. Inti panas dari bintang itu mengionisasi gas dan itulah yang menyebabkan nebula planeter bersinar.
Nebula planeter di atas diamati oleh European Southern Observatory menggunakan Very Large Telescope di Chile. Ini adalah citra terbaik dari nebula planeter. Para peneliti memperkirakan bahwa ada 10.000 nebula planeter seperti ini bertebaran di seluruh penjuru Galaksi Bima Sakti.
Oh iya, nebula planeter tidak ada hubungannya dengan planet-planet. Planeter hanyalah nama yang diberikan astronom William Herschel ketika pertama kali mengamati nebula planeter pada tahun 1700-an. Herschel melihat ada objek semacam planet di tengah-tengah nebula planeter. Namun planet tersebut bukanlah planet, melainkan bintang katai putih.
Fase kematian bintang menjadi nebula planeter mungkin memakan waktu hingga 20.000 tahun, yang hanya "sekejap mata" dalam skala waktu astronomi. Matahari kita tidak memiliki cukup massa untuk meledak sebagai supernova, dengan begitu, di akhir kehidupannya nanti yang sekitar 5 miliar tahun lagi, Matahari kita akan menjadi nebula planeter seperti citra di atas.