Ilustrasi "lift antariksa". Kredit: AFP, MSN |
Menara ini nantinya akan memiliki tinggi 20 kali lebih tinggi dari Burj Khalifa di Dubai, yang saat ini merupakan gedung tertinggi di dunia yang menjulang 830 meter mencakar langit.
Gagasan tentang "lift antariksa" pertama kali diusulkan pada tahun 1895 oleh ilmuwan Rusia, Konstantin Tsiolkovsky, setelah ia melihat Menara Eiffel di Paris, dan dikemukakan kembali hampir satu abad kemudian pada novel karya Arthur C. Clarke.
Secara teknis, "lift antariksa" dapat dibangun!
Juli 2015 lalu, Thoth Technology telah memberikan paten AS untuk "lift antariksa" yang diajukan perusahaan Pembroke, yang berbasis di Ontario, Kanada. Mereka telah membayangkan untuk membangun menara setinggi 20 kilometer yang pada bagian atasnya dapat digunakan untuk meluncurkan muatan ISS, pariwisata, observasi, penelitian ilmiah serta komunikasi.
Menara ini akan dibangun dengan tekanan udara yang aman, menurut paten. "Lift antariksa nantinya dapat naik atau turun pada pada tekanan udara yang aman bagi manusia," kata Simon Aguilar, pembicara Pembroke.
Mengangkut muatan melalui "lift antariksa" menuju luar angkasa (tepatnya hingga statosfer) akan hampir menghilangkan hambatan atmosfer Bumi, dan kemudian jika ingin melanjutkan mengirim muatan ke angkasa luar dari stratosfer hanya membutuhkan lebih sedikit bahan bakar.
Perusahaan Pembrok memperkirakan "lift antariksa" ini akan mengurangi sepertiga dari biaya penerbangan luar angkasa di masa mendatang. Bersiaplah dengan masa depan!