Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

NASA Merekrut Astronot Baru

NASA mencari delapan hingga 12 astronot baru dengan syarat sarjana sains atau insinyur sipil, mempunyai kecakapan memimpin, berbadan sehat, dan mempunyai penglihatan baik. Calon astronot yang diterima akan menerima gaji sebesar US$140.000 per tahun atau sekitar Rp1,3 miliar per tahun.
Astronot NASA spacewalk di luar angkasa. Kredit: NASA
Info Astronomy - National Aeronautics and Space Administration (NASA), sebuah lembaga antariksa Amerika Serikat, saat ini sedang merekrut astronot-astronot baru setelah beberapa astronot pensiun dari program pesawat ulang-alik yang telah dihentikan.

NASA mencari delapan hingga 12 astronot baru dengan syarat sarjana sains atau insinyur sipil, mempunyai kecakapan memimpin, berbadan sehat, dan mempunyai penglihatan baik. Calon astronot yang diterima akan menerima gaji sebesar US$140.000 per tahun atau sekitar Rp1,3 miliar per tahun.

Kemampuan berbahasa Rusia juga akan menjadi nilai tambah karena AS saat ini tidak mempunyai pesawat ruang angkasa berawak dan harus mengirim astronot dengan roket Soyuz milik Rusia ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional.

"Diperlukan anggota tim yang kreatif dengan latar belakang sains, cakap memimpin, dan berani," demikian bunyi syarat-syarat lowongan astronot NASA dari situs resminya. "NASA menjelajah ke tempat-tempat yang tidak ada batasnya."

NASA Masih Butuh Banyak Astronot
Sebuah laporan menyebutkan bahwa NASA, dianggap tidak memiliki cukup banyak astronot meskipun program pesawat ulang alik sudah berakhir. Konklusi ini disampaikan Komite Riset Nasional, sebuah organisasi nirlaba yang meneliti kebijakan pemerintah AS di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lembaga ini menyatakan NASA seharusnya tetap memiliki astronot dalam jumlah yang memadai. Para astronot ini nantinya bisa berguna untuk menjadi staf di Stasiun Angkasa Luar Internasional (ISS) dan dibutuhkan saat penjelajahan angkasa baru dimulai.

Setelah berakhirnya program pesawat ulang alik pada tahun 2011, para astronot Amerika Serikat harus menggunakan wahana angkasa Rusia, Soyuz, untuk mencapai ISS.

Tidak Fleksibel
"Komite menyimpulkan minimnya jumlah astronot yang dimiliki NASA saat ini berpotensi merugikan investasi Amerika yang memiliki sumber daya manusia yang mampu mengendalikan sebuah pesawat angkasa luar," demikian laporan komite.

"Rencana NASA terkait jumlah astronot saat ini tidak memiliki fleksibilitas untuk mengakomodasi tugas-tugas komersial, eksplorasi, dan misi-misi baru," tambah komite. Komite Riset ini terdiri atas 13 orang pakar termasuk lima orang mantan astronot.

Saat ini, rencana untuk merapat ke ISS ditunda setelah gagalnya peluncuran kargo bulan lalu. Jika NASA tidak bisa mengirimkan awak baru pada November nanti, maka ISS untuk sementara waktu dipastikan akan kosong.

Tahun ini tercatat NASA hanya memiliki 60 orang astronot setelah banyak astronot pensiun atau berhenti. Pada dekade yang lalu, NASA pernah memiliki 'pasukan' astronot hingga mencapai 149 orang.

Ingin melamar sebagai astronot NASA, silakan kunjungi tautan ini: nasajobs.nasa.gov
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.