Wajah Pluto dipotret oleh New Horizons. Kredit: NASA |
Namun begitu, New Horizons telah mengumpulkan dan mengirimkan banyak data dari Pluto dan 5 satelit alaminya (Charon, Hydra, Nix, Styx dan Kerberos). Berikut ini redaksi Info Astronomy telah merekap data-data dari New Horizons.
Ukuran Pluto Dikonfirmasi
Perbandingan ukuran Bumi dengan Pluto dan Charon. Kredit: NASA/JHUAPL/SWRI |
Dari foto Pluto yang dikirim oleh New Horizons menjadi petunjuk penting yang mereduksi ketidakpastian diameter Pluto. Hasil perhitungan dari data New Horizons memberikan hasil radius Pluto adalah 1185 ± 10 kilometers, dan diameternya 2370 ± 20 km.
Dengan demikian, Pluto kembali menempati “posisi” sebagai obyek terbesar diantara obyek-obyek serupa di Sabuk Kuiper. Perubahan atau tepatnya informasi diameter Pluto sekaligus menggeser Eris yang sejak ditemukan di tahun 2003 menempati posisi obyek terbesar di Sabuk Kuiper menggantikan Pluto.
Eris, obyek Sabuk Kuiper yang tidak memiliki atmosfer ini diketahui memiliki diameter 2336 +/- 12 km. Ukuran ini sedikit lebih besar dari ukuran Pluto saat itu yakni 2306±20 km.
Penemuan Eris inilah yang memicu para astronom untuk melakukan pengelompokkan ulang obyek mana saja yang bisa dikategorikan planet. Dan sejak tahun 2006 itulah Pluto bersama Eris, Make Make, Ceres dan Haumea ditempatkan dalam kelas baru yakni planet kerdil. Meskipun demikian, massa Pluto masih lebih kecil yakni 0,18 massa Bulan dibanding massa Eris yakni 0,23 massa Bulan.
Pegunungan Es di Pluto
Ada yang mengejutkan ilmuwan dalam meneliti Pluto dengan New Horizons, mereka menemukan pegunungan es di Pluto!
Pada temperatur yang berbeda-beda, es di Pluto bisa memiliki struktur kristal yang juga berbeda. Perpaduan atau percampuran es di Pluto juga terjadi seperti baja yang terbuat dari karbon dan besi.
Pegunungan es di Pluto. Kredit: NASA/JHUAPL/SWRI |
Foto dari ketinggian 77000 km dari permukaan Pluto memperlihatkan kehadiran gunung setinggi 3500 meter di atas permukaan esnya. Menariknya lagi, pegunungan tersebut baru terbentuk sekitar 100 juta tahun lalu. Jauh lebih muda dari usia Tata Surya yang mencapai 4,56 miliar tahun.
Pegunungan yang diduga memiliki fondasi berupa air es tersebut masih dalam proses pembentukkan. Artinya planet kerdil ini secara geologi masih aktif. Usia pegunungan tersebut bisa diketahui dari kurangnya kawah di area tersebut.
Dari analisa awal, area yang dilihat new Horizons tersebut seharusnya merupakan area yang dibombardir oleh debu maupun serpihan lain selama miliaran tahun sehingga memiliki kawah.
Dan bagaimana kawah-kawah itu bisa hilang? Tampaknya ada aktivitas baru yang menyebabkan area tersebut mengalami pembedahan aka perbaikan permukaan yang menghapus semua bopeng aka kawah dari masa lalu.
Data-data Pluto masih akan dikirim oleh New Horizons dan akan dirilis NASA dalam beberapa hari kedepan.