![]() |
Ilustrasi. Kredit: Christian Hadfield |
Setelah wahana-wahana antariksa tak berawak itu sukses menjelajah antar planet, mungkinkah manusia diikutkan dalam penjelajahanan antar planet tersebut? Jawabnya, mungkin. Asal pesawat antariksa tersebut dilengkapi kapsul untuk hidup sang astronaut yang hendak dikirim.
Menurut rencana Lembaga Antariksa AS (NASA), tahun 2018 nanti, akan ada 2 manusia yang akan dikirim ke Mars. Bahkan, pemrakarsa ekspedisi ke Mars, Dennis Tito, kini sedang mencari pasangan suami istri untuk menjadi peserta perjalanan ini.
Perjalanan ke Mars ini memerlukan waktu 501 hari. Selama itu, para astronot yang dikirim ke Mars ini harus hidup di dalam ruangan kapsul pesawat yang sempit. Mereka harus bisa makan makanan instan, bisa hemat air, dan berhenti berinternet.
Untuk mendukung kehidupan, udara, air kotor, keringat, dan urine akan didaur ulang.
Perjalanan ke Planet Mars ini ditetapkan 5 Januari 2018. Tidak boleh molor. Sebab, pada saat itu posisi Bumi dan Mars berada dalam rentang jarak paling dekat. Konon, posisi serupa baru akan berulang pada 2031. Jadi kesempatan tersebut harus dimanfaatkan.
Sesampai di Mars, kedua astronot yang dikirim tidak akan kembali ke Bumi. Mereka akan menjadi penghuni tetap di Planet Merah. Hal ini disebabkan tidak adanya akomodasi untuk kembali ke Bumi, seperti tempat peluncuran roket dan roketnya itu sendiri.
Berani?