Ilustrasi oleh Info Astronomy |
Ada Gerhana Bulan Total, konjungsi Saturnus-Bulan dan hujan meteor Lyrid yang bakal menjadi peristiwa astronomi terbaik pada April 2015 ini. Berikut jadwalnya:
4 April: Bulan Purnama dan Gerhana Bulan Total
Gerhana Bulan Total bakal terjadi di awal April 2015 ini. Tiga benda langit dalam tata surya kita yakni Matahari, Bumi dan Bulan akan terletak dalam satu garis lurus bila ditinjau dari ketiga sumbu koordinat (sumbu X, sumbu Y dan sumbu Z) dengan Bumi berada di tengah-tengah.
Gerhana Bulan Total ini dapat diamati di seluruh Indonesia, berikut ini detik-detik terjadinya GBT:
- Kontak pertama GBT: 17:16 WIB - 18:16 WITA - 19:16 WIT
- Gerhana Total dimulai: 18:58 WIB - 19:58 WITA - 20:58 WIT
- Puncak GBT: 19:00 WIB - 20:00 WITA - 21:00 WIT
- Gerhana Total berakhir: 19:03 WIB - 20:03 WITA - 21:03 WIT
- Gerhana terakhir GBT: 20:45 WIB - 21:45 WITA - 22:45 WIT
- Gerhana Total dimulai: 18:58 WIB - 19:58 WITA - 20:58 WIT
- Puncak GBT: 19:00 WIB - 20:00 WITA - 21:00 WIT
- Gerhana Total berakhir: 19:03 WIB - 20:03 WITA - 21:03 WIT
- Gerhana terakhir GBT: 20:45 WIB - 21:45 WITA - 22:45 WIT
8 April: Konjungsi Saturnus dengan Bulan
Konjungsi adalah peristiwa dekatnya dua objek antariksa di langit Bumi. Dalam kasus ini, Planet Saturnus akan terlihat bersebelahan di langit malam dengan Bulan.
Apa yang spesial? Tentu bagi Anda yang memiliki teleskop, Anda dapat mengamati dua objek ini dalam satu pandang teleskop saja. Saturnus akan berada 2,2° di arah Selatan dari Bulan.
Bagi pengamat tanpa teleskop, Anda tetap bisa melihat keduanya dengan mata telanjang. Saturnus akan nampak bagai bintang kuning di sebelah Bulan.
Ilustrasi oleh Info Astronomy melalui Stellarium |
11 April: Konjungsi Planet Venus dengan Pleiades
Planet Venus akan berada di Gugus Kartika (Gugus bintang Pleiades), mereka hanya akan terpisahkan 2,5° persis seperti ilustrasi di atas.
Dan pada 11 April 2015, inilah kesempatan untuk mengamati Sang Bintang Kejora (Planet Venus) yang bertemu dengan Gugus Kartika.
22 April: Hujan Meteor Lyrid
Hujan Meteor Lyrid akan memuncak pada 21-22 April 2015. Lyrid bisa diamati tanpa menunggu lewat tengah malam. Ada 20-50 meteor yang bisa disaksikan per jamnya. Jika kondisi cuaca benar-benar bagus, jumlah yang disaksikan bisa mencapai 100 meteor per jam.Saat jatuh, meteor Lyrid akan bergerak dengan kecepatan 49 km/detik. Hujan meteor terjadi saat Bumi melewati area pecahan debu komet ketika mengelilingi Matahari. Ketika kontak dengan atmosfer Bumi, seprihan-serpihan tersebut terbakar dan tampak sebagai meteor.
Induk dari meteor Lyrid adalah komet C/1861 G1 Thatcher atau komet Thatcher. Nama Lyrid berasal dari konstelasi Lyra, tempat meteor ini seolah-olah datang. Satu syarat untuk bisa melihat hujan meteor adalah tidak mendung dan tidak hujan. Selain itu, langit gelap dibutuhkan untuk pengamatan maksimal.
Untuk melakukan pengamatan, gunakan baju hangat, cari lokasi yang lapang dan relatif lebih gelap. Alat bantu tak dibutuhkan. pengamatan ramai-ramai lebih mengasyikkan.
Jadi, sudah siap untuk mengamati peristiwa-peristiwa astronomis sepanjang April 2015 di atas? Selamat mengamati!