Kredit: NASA. Didesain oleh: Info Astronomy |
Pencerahan tersebut muncul setelah ilmuwan dari Cornell University mengerjakan model penelitian Titan. Ilmuwan mengungkapkan, kalau kehidupan dapat berlangsung dengan bergantung pada metana cair, bukan oksigen. Metana memungkinkan dapat menumbuhkan metabolisme seperti yang terjadi di Bumi.
Seperti diketahui, Titan memiliki atmosfer yang padat dan satu-satunya objek selain Bumi, yang terbukti mempunyai cairan di permukaannya. Atmosfer Titan sebagian besar diisi oleh nitrogen, metana, dan etana.
"Kami bukan ahli biologi dan kami juga bukan astronom, tapi kami memiliki alat yang tepat. Mungkin itu akan membantu daripada datang dengan prasangka yang tidak seharusnya," ujar Paulette Clancy dilansir dari Daily Science Journal, Minggu, 1 Maret 2015.
Dalam model membran sel terhadap Titan rancangannya, para ilmuwan Cornell University mengemukakan senyawa nitrogen dapat berfungsi dalam metana cair dengan suhu -300 derajat farenheit. Artinya, hal itu memungkinkan Titan dapat dijadikan planet masa depan bagi makhluk hidup.
Sementara itu, Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah memproyeksikan untuk mengirimkan kapal selamnya ke Titan. Kapal selam itu nantinya akan menyelidiki danau yang dimiliki Titan, danau Kraken Mare, pada tahun 2040 mendatang.
Dari segi ukurannya, Titan ini memiliki diameter 50 persen lebih besar dari Bulan dan massanya lebih besar 80 persen dari satelit alami Bumi itu.
Siap bermigrasi?